Makna dari seni budaya lokal yang bernafaskan Islam adalah segala
macam bentuk kesenian yang berasal dan berkembang dalam masyarakat
Indonesia serta telah mendapat pengaruh dari agama Islam.
Islam adalah agama yang mencintai
kesenian. Karena Islam bukanlah agama yang hanya mengatur hubungan
antara manusia dengan manusia, manusia dengan makhluk lain dan manusia
dengan Allah swt. Jika hubungan tersebut terjalin secara komperehensif
dan sehat, maka seluruh aspek kehidupan umat Islam akan teratur dan
islami. Sebagaimana seni adalah perpaduan antara berbagai jenis suara,
olah tubuh ataupun hal lainnya.
Seni dalam Islam bukan sesuatu yang
diharamkan. Karena dengan seni, kehidupan akan indah dan nyaman untuk
dinikmati. Namun satu hal yang harus diketahui bersama, bahwa seni
memiliki dampak yang luas bagi perkembangan jiwa umat Islam. Untuk itu
diperlukan sikap hati-hati dan waspada terhadap maraknya seni yang
berkembang di Indonesia.
B. Seni budaya lokal yang bernafaskan Islam
Budaya berasal dari bahasa Sansekerta artinya buddayah bentuk jamak dari kata budhi yang
berarti perilaku, budi atau akal. Jadi kebudayaan dapat diartikan
sebagai bentuk yang berkaitan dengan budi pekerti dari hasil pemikiran.
Kesenian termasuk dalam unsur kebudayaan. Sebab perwujudan dari
kebudayaan tidak terlepas dari hasil olah pikir dan perilaku manusia
lewat bahasa, sarana kehidupan dan organisasi sosial. Kesemuanya itu
sangat membantu manusia dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.
Kesenian adalah salah satu media yang
paling mudah diterima dalam penyebaran agama Islam. Salah satu buktinya
adalah menyebarnya agama Islam dengan menggunakan wayang kulit dan
gamelan oleh Sunan Kalijaga. Sedangkan yang dimaksud dengan tradisi
adalah suatu adat istiadat yang biasa dilakukan namun didalamnya
mengandung ajaran-ajaran Islam. Diantara seni budaya nusantara yang
telah mendapatkan pengaruh dari ajaran Islam adalah :
1. Wayang
Dalam bahasa berarti ”ayang-ayang” atau
bayangan. Karena yang terlihat adalah bayangannya dalam kelir (tabir
kain putih sebagai gelanggang permainan wayang). Bisa juga diberi
penjelasan wayang adalah pertunjukkan yang disajikan dalam berbagai
bentuk, terutama yang mengandung unsur pelajaran (wejangan). Pertunjukan
ini diiringi dengan teratur oleh seperangkat gamelan.
Wayang pada mulanya dibuat dari kulit
kerbau, hal ini dimulai pada zaman Raden Patah. Dahulunya lukisan
seperti bentuk manusia. Karena bentuk wayang berkaitan dengan syariat
agama Islam, maka para wali mengubah bentuknya. Dari yang semula lukisan
wajahnya menghadap lurus kemudian agak dimiringkan.
Pada tahun 1443 Saka, bersamaan dengan
berdirinya kerajaan Islam Demak, maka wujud wayang geber diganti menjadi
wayang kulit secara terperinci satu persatu tokoh-tokohnya. Sumber
cerita dalam mementaskan wayang diilhami dari Kitab Ramayana dan
Mahabarata. Tentunya para Wali mengubahnya menjadi cerita-cerita
keislaman, sehingga tidak ada unsur kemusyrikan didalamnya. Salah satu
lakon yang terkenal dalam pewayangan ini adalah jimad kalimasada
yang dalam Islam diterjemahkan menjadi Jimad Kalimat Syahadat. Dan masih
banyak lagi istilah-istilah Islam yang dipadukan dengan istilah dalam
pewayangan.
2. Hadrah dan salawat kepada Nabi Muhammad saw
Hadrah adalah salah satu jenis alat musik
yang bernafaskan Islam. Seni suara yang diiringi dengan rebana (perkusi
dari kulit hewan) sebagai alat musiknya. Sedang lagu-lagu yang
dibawakan adalah lagu yang bernuansakan Islami yaitu tentang pujian
kepada Allah swt dan sanjungan kepada Nabi Muhammad saw. Dalam
menyelenggarakan pesta musik yang diiringi rebana ini juga menampilkan
lagu cinta, nasehat dan sejarah-sejarah kenabian. Sampai sekarang
kesenian hadrah masih eksis berkembang di masyarakat. Pada zaman
sekarang kesenian hadrah biasanya hadir ketika acara pernikahan,
akikahan atau sunatan. Bahkan kesenian hadrah ini dijadikan lomba antar
pondok pesantren atau antar madrasah.
3. Qasidah
Qasidah artinya suatu jenis seni suara
yang menamilkan nasehat-nasehat keislaman. Dalam lagu dan syairnya
banyak mengandung dakwah Islamiyah yang berupa nasehat-nasehat, shalawat
kepada Nabi dan do’a-do’a. Biasanya qasidah diiringi dengan musik
rebana. Kejadian pertama kali menggunakan musik rebana adalah ketika
Rasulullah saw disambut dengan meriah di Madinah.
4. Kesenian Debus
Kesenian debus difungsikan sebagai alat
untuk membangkitkan semangat para pejuang dalam melawan penjajah. Oleh
karena itu, debus merupakn seni bela diri untuk memupuk rasa percaya
diri dalam menghadapi musuh.
Pengertian lain dari debus adalah gedebus atau almadad
yaitu nama sebuah benda tajam yang digunakan untuk pertunjukan
kekebalan tubuh. Benda ini terbuat dari besi dan digunakan untuk melukai
diri sendiri. Karena itu kata debus juga diartikan dengan tidak tembus.
Filosofi dari kesenian ini adalah kepasrahan kepada Allah swt yang
menyebabkan mereka memiliki kekuatan untuk menghadapi bahaya, seperti
yang dilambangkan dengan benda tajam dan panas.
5. Tari Zapin
Tari Zapin adalah sebuah tarian yang
mengiringi musik qasidah dan gambus. Tari Zapin diperagakan dengan gerak
tubuh yang indah dan lincah. Musik yang mengiringinya berirama padang
pasir atau daerah Timur Tengah. Tari Zapin biasa dipentaskan pada
upacara atau perayaan tertentu misalnya : khitanan, pernikahan dan
peringatan hari besar Islam lainnya.
6. SulukSuluk adalah tulisan dalam bahasa jawa dengan huruf jawa maupun huruf arab yang berisikan pandangan hidup masyarakat jawa. Suluk berisi ajaran kebatinan masyarakat jawa yang berpegang teguh pada tradisi jawa dan unsur-unsur Islam.
Suluk sewelasan tergolong ritual yang
sudah langka dalam tradisi budaya Islam di Jawa. Berbagai bentuk seni
budaya Islam yang berkembang di Jawa tak terdapat di Arab sana Tradisi
yang dibawa dari Persia ini untuk memperingati hari lahir Syekh Abdul
Qadir Jaelani, tokoh sufi dari Baghdad, Irak, yang jatuh pada tanggal 11
(sewelas). Suluk dalam bahasa Jawa dan Arab, terdiri dari salawat dan
zikir—zikir zahir (fisik) dan zikir sirri (batin). Ketika zikir mereka
terdengar mirip dengungan, orang-orang itu seperti ekstase. Jari tangan
tak henti memetik butir tasbih. Ketika jari berhenti, zikir dilanjutkan
di dalam batin. Pada titik ini terjadi ”penyatuan” dengan Yang Maha Esa.
Lewat suluk ini akan mempertebal keyakinan kepada Allah swt.
7. Seni BangunanPeninggalan Islam yang berupa fisik adalah arsitektur bangunan masjid, seni ukir dan seni kaligrafi. Masjid yang di bangun di Indonesia tidak serta merta melambangkan keislaman. Arsitektur yang digunakan adalah perpaduan antara Islam dan Hindu atau Jawa. Diantara bangunan masjid yang memadukan dua unsur tersebut adalah :
8. Arsitektur Masjid
Pada masjid agung Demak bentuk atapnya memiliki ciri atap yang berbentuk tumpang. Atap tersebut tersusun ke atas semakin kecil dan tingkat teratas disebut dengan limas. Jumlah tumpang biasanya gasal. Bentuk masjid seperti ini disebut dengan meru. Masjid lain yang memiliki corak hampir sama dengan masjid Demak adalah Masjid Agung Banten, Masjid Raya Baiturrahman dan masjid Ternate. Berbeda dengan masjid Kudus, dimana menara masjid Kudus memiliki ciri khas Hindu sangat kuat dan tercermin dari bentuk menara seperti candi.
9. Makam-makam para Raja
Hasil seni bangunan lainnya dapat terlihat dengan jelas pada bentuk makam-makam para tokoh Islam di berbagai tempat. Di beberapa wilayah seperti Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera terdapat nisan yang terpengaruh oleh adat setempat. Pengaruh budaya arab dapat terlihat dari beaneka ragam hiasan pada nisan. Selain itu, bentuk gapura makam para Sunan atau tokoh Islam lainnya berbentuk Candi bentar atau kori agung merupakan corak pintu yang dikenal pada zaman sebelum Islam ke Indonesia.
10. Seni kaligrafi
Ditunjukkan dalam bentuk hiasan yang
berbentuk manusia atau hewan yang bertuliskan arab. Dalam kaligrafi
tersebut selain diperindah bentuknya, juga berisi tentang
kalimah-kalimah suci yang menyangkut tentang Tauhid. Perkembangan hasil
kesenian pada masa kerajaan Islam baik di Jawa maupun di luar Jawa
menunjukkan bahwa melalui aspek-aspek tersebut proses islamisasi dapat
diterima secara damai. Karya sastra juga ikut mewarnai perkembangan
Islam di Indonesia. Seni sastra yang berkembang dipengaruhi oleh hasil
budaya dari Persia dan seni sastra pra-Islam. Karya sastra pada masa
kerajaan Islam adalah Hikayat, babad, syair dan suluk.
Hikayat berisi tentang cerita atau
dongeng tentang peristiwa yang menarik dan hal yang tidak masuk akal.
Diantara hikayat yang terkenal adalah hikayat Raja-raja Pasai, Hikayat
1001 malam, Hikayat Bayan Budiman dan lain-lain. Sedangkan babad adalah
tulisan yang menyerupai sejarah, namun isinya tidak selalu berdasarkan
fakta. Babad merupakan campuran antara fakta sejarah, mitos dan
kepercayaan. Contoh babad adalah Babad Tanah jawi, Babad Cirebon, Babad
Mataram dan Babad Surakarta.
Syair adalah karya sastra yang berupa
sajak atau pantun. Contoh syair yang ada terdapat di batu nisan makam
Putri Pasai di Minje Tujoh. Sedangkan yang dimaksud dengan suluk adalah
karya sastra yang berupa kitab. Kitab ini hasil karangan para ahli
tasawuf. Isinya berupa uraian mistik yang berbentuk tembang dan berupa
tanya jawab. Contoh suluk adalah Suluk sukarsa, Suluk Wujil dan Suluk
Malang Sumirang.
C. Tradisi lokal yang bernafaskan Islam
Banyak tradisi-tradisi lokal bangsa Indonesia sudah mengandung nilai-nilai keislaman. Diantara tradisi-tradisi tersebut adalah :
1. Penanggalan hijriyah
Masuknya agama Islam ke Indonesia, secara
tidak langsung membawa pengaruh pada sistem penanggalan. Agama Islam
menggunakan perputaran bulan, sedangkan kalender sebelumnya menggunakan
perputaran matahari. Perpaduan antara penanggalan Islam dengan
penanggalan jawa adalah sebagai berikut :
No | Nama bulan dalam Islam | Nama bulan dalam Jawa |
1 | Muharram | Sura |
2 | Safar | Sapar |
3 | Rabiul awwal | Mulud |
4 | Rabiul akhir | Ba’da mulud |
5 | Jumadil awal | Jumadil awal |
6 | Jumadil akhir | Jumadil akhir |
7 | Rajab | Rajab |
8 | Sya’ban | Ruwah |
9 | Ramadhan | Pasa |
10 | Syawal | Syawal |
11 | Zulqaidah | Kapit |
12 | Zulhijjah | Besar |
Setiap bulan Rabi’ulawwal tahun Hijriyah, sebagian besar umat Islam Indonesia menyelenggarakan acara mauludun. Maksud
dari acara tersebut adalah untuk mengenang hari kelahiran Rasulullah
saw. Dalam acara tersebut diadakan pembacaan sejarah hidup Nabi Muhammad
saw melalui kitab Al- Barzanji atau Situddurar. Puncak acara biasanya terjadi pada tanggal 12 rabiulawwal, dimana tanggal tersebut Rasulullah saw dilahirkan. Di Aceh tradisi mauludun
adalah sebagai pengganti upeti atau pajak bagi kerajaan Turki, karena
Kerajaan Aceh memiliki hubungan diplomasi yang baik dengan Turki.
3. Grebek
Tradisi untuk mengiringi para raja atau
pembesar kerajaan. Grebek pertama kali diselenggarakan oleh keraton
Yogyakarta oleh Sultan Hamengkubuwana ke-1. Grebek dilaksanakan saat
Sultan memiliki hajat dalem berupa menikahkan putra mahkotanya. Grebek
di Yogyakarta di selenggarakan 3 tahun sekali yaitu : pertama grebek pasa, syawal diadakan setiap tanggal 1 Syawal bertujuan untuk menghormati Bulan Ramadhan dan Lailatul Qadr, kedua grebek besar, diadakan setiap tanggal 10 dzulhijjah untuk merayakan hari raya kurban dan ketiga
grebek maulud setiap tanggal 12 Rabiul awwal untuk memperingati hari
Maulid Nabi Muhammad saw. Selain kota Yogyakarta yang menyelenggarakan
pesta grebek adalah kota Solo, Cirebon dan Demak.
4. Sekaten
Sekaten adalah tradisi membunyikan musik
gamelan milik keraton. Pertama kali terjadi di pulau Jawa. Tradisi ini
sebagai sarana penyebaran agama Islam yang pada mulanya dilakukan oleh
Sunan Bonang. Dahulu setiap kali Sunan Bonang membunyikan gamelan
diselingi dengan lagu-lagu yang berisi tentang agama Islam serta setiap
pergantian pukulan gamelan diselingi dengan membaca syahadatain. Yang
pada akhirnya tradisi ini disebut dengan sekaten. Maksud dari sekaten adalah syahadatain.
Sekaten juga biasanya bersamaan dengan
acara grebek maulud. Puncak dari acara sekaten adalah keluarnya sepasang
gunungan dari Masjid Agung setelah didoakan oleh ulama’-ulama’ keraton.
Banyak orang yang percaya, siapapun yang mendapatkan makanan baik
sedikit ataupun banyak dari gunungan itu akan mendapatkan keberkahan
dalam kehidupannya. Beberapa hari menjelang dibukanya sekaten
diselenggarakan pesta rakyat.
5. Selikuran
Maksudnya adalah tradisi yang
diselenggarakan setiap malam tanggal 21 Ramadhan. Tradisi tersebut masih
berjalan dengan baik di Keraton Surakarta dan Yogyakarta. Selikuran berasal dari kata selikur atau dua puluh satu. Perayaan
tersebut dalam rangka menyambut datangnya malam lailatul qadar, yang
menurut ajaran Islam lailatulqadar hadir pada 1/3 terakhir bulan
ramadhan.
6. Megengan atau Dandangan
Upacara untuk menyambut datangnya bulan
Ramadhan. Kegiatan utamanya adalah menabuh bedug yang ada di masjid
sebagai tanda bahwa besok hari sudah memasuki bulan Ramadhan dan semua
wajib melaksanakan puasa. Upacara tersebut masih terpelihara di daerah
Kudus dan Semarang.
7. Pesta Tabot
Upacara untuk memperingati gugurnya Husen
bin Ali ra. Husein gugur saat mempertahankan haknya sebagai pewaris
tahta ayahnya yang pro pada khalifah Ali bin Abi Thalib. Pesta tabuik
diselenggarakan di Sumatera dengan pertunjukan berbentuk prosesi benda
ritual.
8. SurananSuranan dalam penanggalan Islam adalam bulan Muharam. Pada bulan tersebut masyarakat berziarah ke makam para wali. Selain itu mereka membagikan makanan khas berupa bubur sura yang melambangkan tanda syukur kepada Allah swt.
D. Apresiasi terhadap seni budaya dan tradisi lokal yang bernafaskan Islam
Seni budaya dan tradisi lokal yang
bernafaskan Islam sangat banyak dan memiliki manfaat terhadap penyebaran
agama Islam. Untuk itulah sebagai generasi Islam, maka kamu harus mampu
mengapresiasikan diri terhadap permasalahan tersebut. Bentuk dari
apresiasi terhadap seni budaya dan tradisi tersebut adalah dengan merawat, melestarikan, mengembangkan, simpati dan menghargai secara tulus atas hasil karya para pendahulu.
Pada zaman sekarang, ada sebagian
kelompok umat Islam yang mengharamkan dan yang membolehkan seni budaya
dan tradisi yang ada. Mereka mengharamkan karena pada zaman Rasulullah
saw tidak pernah diajarkan seni dan tradisi tersebut. Yang membolehkan
dengan dasar bahwa semua tersebut adalah sebagai sarana dakwah
penyebaran agama Islam. Sebagai generasi Islam, kamu harus mampu
mensikapi secara bijaksana dan penuh toleransi.
Para ulama’ dan wali pada zaman dahulu
bukanlah manusia yang bodoh dan tidak tahu hukum agama. Mereka mampu
menerjemahkan pesan Islam ke dalam seni budaya dan tradisi yang ada pada
masyarakat Indonesia. Sehingga dengan mudah praktek keagamaan umat
Islam dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Untuk itulah perlu adanya pemahaman secara bersama, bahwa seni budaya
dan tradisi tidak harus diharamkan secara total karena memang mengandung
nilai-nilai keislaman.
Umat Islam adalah umat yang tidak hanya
memikirkan urusan akherat, tetapi juga memikirkan kehidupan dunia.
Kehidupan di dunia tidak hanya kebutuhan yang bersifat fisik. Manusia
juga membutuhkan sentuhan-sentuhan rohani dan kebutuhan tersebut bisa
melalui musik atau seni. Karena seni yang baik mengandung keindahan.
Tradisi lokal juga ada yang baik dan yang
buruk. Tradisi yang baik kita pelihara sehingga menjadi warisan budaya
nasional. Dan tradisi yang buruk dibuang agar tidak ditiru oleh generasi
berikutnya. Kamu bisa memperhatikan bentuk paduan antara budaya lokal
dan budaya Islam berikut ini.
- Pernikahan
Pelaksanaan acara akad nikah atau ijab
qabul biasanya diselenggarakan dengan syariat Islam. Tetapi dalam
upacara pernikahan atau resepsi menggunakan budaya jawa. Sebagaimana
bisa kamu lihat, ketika ada pengantin perempuan sebelum akad nikah
diadakan siraman kembang setaman, kemudian dalam rumah untuk resepsi ada
hiasan dekorasi yang berisi bunga-bunga. Didepan gapura juga ada janur
kuning dan lain sebagainya.
Kamu tidak perlu khawatir hal itu
meninggalkan syariat agama Islam. Kamu dapat mencari nilai filosofi yang
ada dalam simbol-simbol jawa tersebut. Siraman kembang setaman artinya
supaya wanita yang akan menikah mandi taubat dengan bunga, bunga
dilambangkan sebagai kesucian dan harum, jadi wanita yang hendak menikah
benar-benar dalam keadaan suci dan harum ketika hendak ijab kabul.
Sedangkan dekorasi bunga-bunga adalah wujud dari kasih sayang sepasang
pengantin, bunga sebagai perlambang bahwa pernikahan adalah kebahagiaan
suami dan istri. Untuk janur kuning yang dipasang di depan rumah adalah
dengan tujuan agar acara resepsi mendapatkan cahaya barakah dari Allah
swt. Janur berasal dari lafadz bahasa arab ja a nurun artinya
telah datang cahaya. Dan masih banyak lagi adat-adat yang perlu kalian
ketahui dan mengambil hikmah dari sana. Demikian simbol-simbol yang
perlu kamu ketahui. Hal ini bukanlah musyrik, semuanya adalah simbol
sebagai bentuk ungkapan kebahagiaan dari pasangan pengantin.
- Lelayu atau kematian
Kewajiban umat Islam terhadap orang Islam
yang meninggal ada empat yaitu memandikan, mengkafani, menshalati dan
menguburkan. Keempat ini harus segera dikerjakan agar si mayit merasa
tenang dialamnya.
Tradisi di Indonesia ketika ada kematian
atas seorang Islam, maka akan diadakan pembacaan talqin dan tahlil. Hal
ini bertujuan untuk mendoakan agar arwah yang meninggalkan dunia selamat
dan diterima disisi-Nya. Tradisi selanjutnya adalah menyelenggarakan
upacara selamatan atau mendoakan pada waktu tertentu, seperti 3 hari, 7
hari, 40 hari, 100 hari sampai 1000 harinya. Tradisi ini oleh para
ulama’ diselaraskan dengan agama Islam. Pada upacara selamatan biasanya
hanya duduk-duduk, minum dan makan-makan, maka setelah Islam datang
ditambah dengan memperdengarkan ayat Al- Qur’an, dzikir-dzikir kepada
Allah swt. Maksud dan tujuannya adalah untuk menghibur keluarga dan
mendoakan mayyit. Kamu harus mengetahui bahwa kewajiban mendoakan
saudara bukan yang masih hidup saja tetapi yang sudah meninggal pun
harus didoakan.Sedangkan dalam tradisi ziarah juga mengalami perpaduan,
orang Islam pergi ziarah hanya mendoakan mayit, sedangkan dalam tradisi
jawa kuno menggunakan bunga atau sesaji lainnya.
- Kelahiran
Tradisi kelahiran di Jawa ada istilah ngapati, mitoni
. artinya upacara itu diadakan ketika kandungn seorang wanita mencapai
umur 4 bulan. Dalam upacara 4 bulan seorang wanita melakukan adat
siraman untuk melindung bayi dan ibunya. Hal ini adalah kepercayaan
dalam adat Jawa, namun Islam mengikuti tradisi ini karena pada saat
kandungan 4 bulan itulah calon bayi akan ditiupkan rohnya oleh Allah
swt, dan ditentukan takdirnya baik rejeki, jodoh dan kematiannya.
Sehingga pada tradisi 4 bulanan ini diadakan sedekah dan pembacaan
doa-doa atau dibacakan ayat suci al- Qur’an.
Kemudian pada usia kandungan 7 bulan,
masa ini adalah masa dimana kandungan sudah siap untuk menerima segala
proses kehidupan di dunia. untuk itulah diadakan tradisi pembagian
sedekah, karena sedekah adalah salah satu cara untuk menolak balak.
Berikutnya ketika bayi sudah lahir diadakan upacara sepasaran atau lima
hari, dengan tujuan untuk keselamatan bayi dan membagikan masakan
kudapan kepada tetangga. Dalam Islam sebelum makanan dibagikan ada
tradisi membacakan doa. Setelah itu pada hari ke tujuhnya diadakan
akikah, hal ini bersumber dari ajaran Islam. Akikah artinya menyembelih
hewan kambing untuk anak yang baru saja dilahirkan. Sampai sekarang
masih banyak masyarakat yang memegang tradisi perpaduan Islam dan Hindu.
Hal ini tidaklah mengapa, karena sekali lagi masyarakat jawa terkenal
dengan simbol-simbol yang dapat melambangkan makna kehidupan yang
sejati. Hal ini bukanlah bentuk kemusyrikan. Karena tradisi tersebut
adalah upaya untuk menyiarkan Islam secara damai.
Sebagai generasi Islam yang bijaksana,
kamu seharusnya bersikap toleransi dan menghargai kepercayaan orang
lain. Jika orang lain beribadah kepada Allah swt melalui sarana yang
demikian serta tidak ada dalil yang secara khusus menyatakan tentang
larangan perbuatan tersebut maka kamu harus menghormatinya. Jika kamu
tidak sependapat dengan tradisi tersebut, kamu tidak perlu mencelanya
atau menganggap pelaku tradisi tersebut musyrik dan lain sebagainya.
Karena tentunya kamu semua pasti masuk surga. Langkah yang harus kamu
ambil adalah sikap toleransi dan tetap teguh kepada keyakinan yang kamu
miliki. Karena banyak sekali jalan menuju pendekatan diri kepada Allah
swt.
Masjid yang terletak di dekat makam
Sunan Kudus atau Syeikh Ja’far Sadiq merupakan masjid yang juga
berfungsi sebagai makam keluarga. Pintu gerbang masuk ke masjid adalah
perpaduan yang indah antara budaya hindu dan Islam. Walaupun menara
berbentuk sebagai bangunan Hindu, namun sudah difungsikan sebagai menara
untuk azan atau mengumumkan sesuatu kepada masyarakat. Sunan Kudus
tidak perlu mengubah secara total bangunan Hindu tersebut. Beliau hanya
memadukan seni dalam Islam dan bangunan Hindu yang sudah ada. Sampai
sekarang peninggalan sejarah tersebut masih ada dan terawat dengan baik.
Apa ciri-ciri perpaduan antara budaya lokal dengan Islam? Bisakah kamu
memberikan contohnya? Mengapa budaya Islam dipadukan dengan budaya
lokal?
No comments:
Post a Comment