Ada empat cara pemindahan panas yakni:
a. Konduksi
Konduksi ialah pemindahan panas yang dihasilkan dari kontak langsung
antara permukaan-permukaan benda. Konduksi terjadi hanya dengan
menyentuh atau menghubungkan permukaan-permukaan
yang mengandung panas. Setiap benda mempunyai konduktivitas termal (kemampuan mengalirkan panas) tertentu yang akan mempengaruhi panas yang dihantarkan dari sisi yang panas ke sisi yang lebih dingin. Semakin tinggi nilai konduktivitas termal suatu benda, semakin cepat ia mengalirkan panas yang diterima dari satu sisi ke sisi yang lain.
yang mengandung panas. Setiap benda mempunyai konduktivitas termal (kemampuan mengalirkan panas) tertentu yang akan mempengaruhi panas yang dihantarkan dari sisi yang panas ke sisi yang lebih dingin. Semakin tinggi nilai konduktivitas termal suatu benda, semakin cepat ia mengalirkan panas yang diterima dari satu sisi ke sisi yang lain.
b. Konveksi
Pemindahan panas berdasarkan gerakan fluida disebut konveksi. Dalam hal ini fluidanya adalah udara di dalam ruangan.
c. Evaporasi (penguapan)
Dalam pemindahan panas yang didasarkan pada evaporasi, sumber panas
hanya dapat kehilangan panas. Misalnya panas yang dihasilkan oleh tubuh
manusia, kelembaban dipermukaan kulit menguap ketika udara melintasi
tubuh.
d. Radiasi.
Radiasi ialah pemindahan panas atas dasar gelombang-gelombang
elektromagnetik. Misalnya tubuh manusia akan mendapat panas pancaran
dari setiap permukaan dari suhu yang lebih tinggi dan ia akan kehilangan
panas atau memancarkan panas kepada setiap obyek atau permukaan yang
lebih sejuk dari tubuh manusia itu. Panas pancaran yang diperoleh atau
hilang, tidak dipengaruhi oleh gerakan udara, juga tidak oleh suhu udara
antara permukaan-permukaan atau obyek-obyek yang memancar, sehingga
radiasi dapat terjadi di ruang hampa.
Jumlah keseluruhan panas pindahan yang dihasilkan oleh masing-masing
cara hampir seluruhnya ditentukan oleh kondisi-kondisi lingkungan.
Umpamanya, udara yang jenuh tak dapat menerima kelembaban tubuh,
sehingga pemindahan panas tak dapat terjadi melalui penguapan.
Pengondisian suatu ruang seharusnya meningkatkan laju kehilangan panas
bila para penghuni terlalu panas dan mengurangi laju kehilangan panas
bila mereka terlalu dingin. Tujuan ini tercapai dengan mengolah dan
menyampaikan udara yang nyaman dari segi suhu, uap air (kelembaban), dan
velositas (gerak udara dan pola-pola distribusi). Kebersihan udara dan
hilangnya bau (melalui ventilasi) merupakan kondisi-kondisi kenyamanan
tambahan yang harus dikendalikan oleh sistem penghawaan buatan.
No comments:
Post a Comment