Bahan Kimia di Bidang
Industri, Pertanian, dan Kesehatan
Seiring perkembangan teknologi maka
penggunaan bahan kimia juga makin luas. Hampir seluruh bahan kimia tidak dapat digunakan
langsung dalam bentuk murninya. Bahan kimia ini harus mengalami proses perubahan
di industri kimia sehingga menghasilkan bahan-bahan yang bermanfaat bagi
manusia.
1. Bahan Kimia di Bidang Industri
Saat ini bahan kimia hampir dipakai
dalam setiap bidang kehidupan, termasuk di bidang industri. Industri-industri
yang menggunakan bahan kimia antara lain industri semen, cat, dan industri
kimia. Nah, tahukah kamu bahan kimia apa saja yang digunakan dalam semen, cat,
dan industri kimia?
Pertambahan penduduk dari tahun ke
tahun terus meningkat. Hal ini menyebabkan kebutuhan manusia akan perumahan
juga meningkat. Rumah, gedung sekolah, jembatan, dan pusat pertokoan berkembang
di mana-mana. Semua bangunan tersebut dibuat dengan kokoh untuk memberikan
kenyamanan bagi setiap orang yang berlindung di dalamnya. Bahan apa yang
dipakai untuk membangun sebuah bangunan yang kuat dan kokoh? Saat ini hampir
setiap dinding bangunan terbuat dari batu bata yang direkatkan dengan semen. Bahan
baku utama untuk membuat semen adalah batu kapur, batu gamping, dan lempung.
Adapun bahan baku yang ditambahkan untuk membuat semen adalah bauksit (bijihaluminium),
bijih besi, dan pasir. Semua bahan baku tersebut digiling sampai halus,
kemudian dicampurkan. Setelah itu, campuran bahan baku semen tersebut
dipanaskan dalam sebuah tanur dengan suhu yang tinggi. Setelah didinginkan dan
dikeringkan, bahan tersebut digiling halus menjadi semen. Dalam bahan baku
semen tersebut terdapat senyawa kimia trikalsium silikat, dikalsium silikat,
kalsium aluminat, dan tetrakalsium aluminoferat. Selain itu, juga terdapat
senyawa kalsium oksida (CaO), silikon dioksida (SiO2), aluminium oksida
(Al2O3), dan besi (III) oksida (Fe2O3). Nah, jika kamu memerhatikan buruh
bangunan yang sedang membuat adukan semen, buruh bangunan tersebut mencampurkan
semen dengan air dan pasir. Campuran ini dinamakan mortar atau
adukan. Semen digunakan sebagai bahan utama untuk membuat bangunan. Semen
mempunyai sifat yang mudah merekat dengan pasir dan batu bata serta memiliki
sifat yang kuat sehingga mampu menahan tekanan yang tinggi. Mengapa semen
memiliki daya rekat yang kuat? Semen yang telah dicampur dengan air, pasir, dan
kerikil lambat laun akan mengeras. Daya rekat semen ini disebabkan adanya daya ikat
antara ion kalsium, ion silikat, dan molekul air.
b. Bahan Kimia dalam Cat
Cat digunakan untuk memperindah
ruangan dengan warnawarna yang menarik. Cat yang biasanya sering dipakai
adalahcat kayu dan cat tembok. Daya lekat antara cat tembok dan cat kayu
berbeda. Cat kayu mempunyai daya rekat yang lebih kuat daripada cat tembok.
Nah, tahukah kamu bahanbahan kimia apa saja yang terdapat dalam cat? Bahan
kimia yang ada dalam cat tembok di antaranya adalah kalsium karbonat (CaCO3),
titanium dioksida (TiO2), PVAC (Poly Vinyl Acrylic), kaolin, pigmen, dan
air. Kalsium karbonat dan titanium dioksida digunakan sebagai bahan baku utama
dalam cat tembok. PVAC digunakan sebagai bahan pengental dan perekat. Adapun
kaolin digunakan sebagai bahan pengisi dan pigmen sebagai bahan untuk memberikan
warna yang diinginkan. Bahan baku cat kayu hampir sama dengan bahan baku pada cat
tembok. Perbedaannya, pada cat kayu ditambahkan lateks (getah karet) dan
sebagai pelarutnya digunakan terpentin bukan air. Terpentin digunakan sebagai
pelarut karena dapat melarutkan lateks.
c. Industri Bahan Kimia
Salah satu bahan kimia yang digunakan
di bidang industri, adalah asam sulfat (H2SO4). Bagaimana cara membuat asam sulfat
(H2SO4)? Asam sulfat terbuat dari belerang. Belerang yang berbentuk padat
dipanaskan sehingga belerang akan bereaksi dengan oksigen membentuk belerang
dioksida (SO2) yang berwujud gas. Senyawa SO2 ini dipanaskan kembali hingga
membentuk belerang trioksida (SO3) yang juga berbentuk gas. Gas SO3 ini
direaksikan dengan air sehingga wujudnya berubah dari gas menjadi cair. Cairan yang
terbentuk inilah yang dinamakan asam sulfat (H2SO4). Asam sulfat (H2SO4) banyak
digunakan dalam dunia industri, seperti industri pembuatan pupuk, industri
pengolahan minyak, dan industri pewarnaan tekstil. Asam sulfat (H2SO4) banyak
digunakan karena harganya yang murah dan merupakan bahan untuk membuat
bermacam-macam garam sulfat.
2. Bahan Kimia di Bidang Pertanian
Selain di bidang industri, bahan kimia
juga sering digunakan di bidang pertanian. Bahan kimia apa saja yang digunakan
di bidang pertanian? Bahan kimia digunakan di bidang pertanian, seperti pada pupuk
dan pestisida. Pupuk digunakan untuk menyuburkan tanah sehingga tanaman dapat
tumbuh dengan baik, sedangkan pestisida digunakan untuk mencegah dan membasmi
hama tanaman.
a. Bahan Kimia dalam Pupuk
Tahukah kamu unsur hara apa saja yang
dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dengan subur? Ada sekitar 16 unsur hara yang diperlukan
oleh tumbuhan agar dapat tumbuh dengan subur. Unsur hara tersebut antara lain
unsur karbon (C), hydrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), fosfor (P), kalium
(K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan belerang (S). Jumlah unsur hara yang
tersedia di alam terbatas. Oleh karena itu, para petani membutuhkan unsur hara
tambahan yang dapat diperoleh dari pupuk. Ada dua jenis pupuk yang saat ini
digunakan, yaitu pupuk alami dan pupuk buatan. Pupuk alami adalah pupuk yang
terbuat dari bahan-bahan alam, seperti dari tumbuhan dan hewan. Contoh pupuk alami,
yaitu pupuk kandang dan pupuk kompos. Pupuk kandang adalah pupuk yang diperoleh
dari kotoran hewan ternak, seperti kotoran ayam dan kambing. Bahan kimia yang
banyak terdapat dalam pupuk kandang di antaranya nitrogen, fosfor, dan kalium.
Adapun pupuk kompos adalah pupuk yang diperoleh dari daun-daun yang telah
ditimbun dalam tanah dan dicampur dengan kotoran hewan. Saat ini pupuk kompos
banyak digunakan untuk menyuburkan anaman-tanaman hias dalam pot. Pupuk buatan
adalah pupuk yang diperoleh dari hasil olahan industri pupuk. Berikut adalah
jenis pupuk buatan.
1)
Pupuk yang mengandung unsur nitrogen (N)
Contoh:
-
Urea, rumus kimianya (NH2)2CO
-
ZA (zwavelsure ammonia), rumus kimianya (NH4)2SO4 Manfaat unsur hara
nitrogen bagi tanaman adalah sebagai berikut.
a)
Membuat bagian tanaman menjadi lebih hijau segar karena banyak mengandung butir
hijau daun yang penting dalam proses fotosintesa.
b)
Mempercepat pertumbuhan.
c)
Menambah kandungan protein hasil panen.
2)
Pupuk yang mengandung fosfor (P) dan kalsium (Ca)
Contoh:
-
TSP (Triple Superphosphat), rumus kimianya Ca3(PO4)2
-
SP (Superphosphat), rumusnya Ca(H2PO4)
Fosfor
berguna dalam pertumbuhan akar dan pemasakan buah. Kekurangan unsur fosfor menyebabkan
tanaman kerdil.
3)
Pupuk yang mengandung unsur kalium (K)
Contoh:
KCl (kalium klorida)
Fungsi
kalium adalah membantu pembentukan jaringan tubuh tanaman sehingga meningkatkan
daya tahan tanaman terhadap penyakit. Kalium juga membantu tanaman bertahan
pada cuaca panas dan hujan. Selain unsur-unsur di atas, tanaman juga memerlukan
unsur-unsur lain meskipun dalam jumlah sedikit, antara lain mangan (Mn), zink (Zn),
dan kobalt (Co).
b. Bahan Kimia dalam Pestisida
Apakah pestisida itu? Pestisida adalah
bahan-bahan racun yang digunakan untuk membunuh makhluk hidup yang mengganggu
tumbuhan, ternak dan sebagainya yang diusahakan manusia untuk kesejahteraan
hidupnya. Pestisida berasal dari kata pest dan cide. Pest berarti
hama, sedangkan cide berarti membunuh. Makhluk hidup yang biasanya mengganggu
tanaman, antara lain ulat, wereng, tikus, jamur, dan gulma. Pestisida merupakan
bahan racun, maka penggunaanya perlu kehati-hatian. Penyemprotan pestisida
perlu memperhatikan keamanan operator (orang yang menyemprotkan pestisida),
bahan yang diberi pestisida, dan lingkungan sekitarnya. Penggolongan pestisida
berdasarkan target sasarannya adalah sebagai berikut.
1) Insektisida, pestisida yang
digunakan untuk membunuh serangga (insekta).
2) Fungisida, pestisida yang digunakan
untuk membunuh cendawan atau jamur.
3) Herbisida, pestisida yang digunakan
untuk membunuh gulma atau tumbuhan pengganggu.
4) Akarisida, pestisida yang digunakan
untuk membunuh tungau dan caplak (acarina).
5) Rodentisida, pestisida yang
digunakan untuk membunuh binatang pengerat, seperti tikus.
6) Nematisida, pestisida yang
digunakan untuk membunuh nematoda.
Adapun penggolongan pestisida
berdasarkan asal dan sifat kimianya adalah sebagai berikut.
1)
Pestisida sintetik
Pestisida sintetik terdiri atas
pestisida anorganik dan organik. Pestisida anorganik terdiri atas garam-garam beracun,
seperti arsenat, fluorida, tembaga sulfat, dan garam merkuri. Adapun pestisida
organik antara lain organoklorin, heterosiklik, organofosfat, karbamat, dinitrofenol,
thiosianat, dan sulfonat.
2)
Pestisida hasil alam, seperti nikotinoida, piretroida, dan rotenoida.
Bagaimana insektisida dapat masuk ke
tubuh serangga? Cara insektisida masuk ke dalam tubuh serangga, antara lain:
1) melalui dinding badan/kulit,
2) melalui mulut dan saluran makanan
(racun perut),
3) melalui jalan napas (spirakel)
misalnya dengan fumigan.
Bagaimana cara memilih pestisida yang
baik? Pestisida yang baik adalah pestisida yang memiliki daya mematikan hama yang
tinggi dan aman terhadap manusia terutama operator, juga hewan ternak dan
komponen lingkungan lainnya. Salah satu jenis insektisida yang pernah digunakan
adalah DDT. DDT atau Dichloro Diphenyl Trichloroethane adalah insektisida
yang pertama kali digunakan secara luas dalam penanggulangan berbagai penyakit
yang ditularkan oleh serangga. Akan tetapi, saat ini penggunaan DDT telah dilarang.
Molekul DDT merupakan molekul sangat stabil dan tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme di dalam lingkungan. Perhatikan struktur DDT di samping. Efek
keracunan kronis DDT adalah kerusakan sel-sel hati, ginjal, sistem saraf,
sistem imunitas, dan sistem reproduksi. Efek keracunan kronis pada unggas
sangat jelas antara lain terjadinya penipisan cangkang telur. Departeman
Pertanian RI telah melarang penggunaan DDT di bidang pertanian sedangkan
larangan penggunaan DDT di bidang kesehatan dilakukan pada tahun 1995. Komisi Pestisida
RI juga sudah tidak memberi perizinan bagi penggunaan pestisida golongan
hidrokarbon-berklor (chlorinated hydrocarbons) atau organoklorin
(golongan insektisida termasuk DDT).
tumbuhan dapat terserang oleh virus.
Penyakit yang disebabkan oleh virus cukup berbahaya karena dapat menular dan
menyebar ke seluruh tumbuhan dengan cepat. Tumbuhan yang sudah terlanjur
diserang sulit untuk disembuhkan. Contoh penyakit yang disebabkan oleh virus
antara lain penyakit daun tembakau yang berbercak – bercak putis. Penyakit ini
disebabkan oleh virus TMV (tabacco mosaic virus)
yang menyerang permukaan atas daun tembakau. Virus juga dapat menyerang jeruk.
Penularan melalui perantara serangga.
Penggolongan pestisida berdasarkan
target sasarannya adalah sebagai berikut.
1) Insektisida, pestisida yang
digunakan untuk membunuh serangga (insekta).
2) Fungisida, pestisida yang digunakan
untuk membunuh cendawan atau jamur.
3) Herbisida, pestisida yang digunakan
untuk membunuh gulma atau tumbuhan pengganggu.
4) Akarisida, pestisida yang digunakan
untuk membunuhtungau dan caplak (acarina).
5) Rodentisida, pestisida yang
digunakan untuk membunuh binatang pengerat, seperti tikus.
6) Nematisida, pestisida yang
digunakan untuk membunuh nematoda.
Adapun penggolongan pestisida
berdasarkan asal dan sifat kimianya adalah sebagai berikut.
1) Pestisida sintetik
Pestisida sintetik terdiri atas
pestisida anorganik dan organik. Pestisida anorganik terdiri atas garam-garam beracun,
seperti arsenat, fluorida, tembaga sulfat, dan garam merkuri. Adapun pestisida
organik antara lain organoklorin, heterosiklik, organofosfat, karbamat, dinitrofenol,
thiosianat, dan sulfonat.
2) Pestisida hasil alam, seperti
nikotinoida, piretroida, dan rotenoida.
Bagaimana insektisida dapat masuk ke
tubuh serangga? Cara insektisida masuk ke dalam tubuh serangga, antara lain:
1) melalui dinding badan/kulit,
2) melalui mulut dan saluran makanan
(racun perut),
3) melalui jalan napas (spirakel)
misalnya dengan fumigan.
Bagaimana cara memilih pestisida yang
baik? Pestisida yan baik adalah
pestisida yang memiliki daya mematikan hama yang tinggi dan aman terhadap manusia
terutama operator, juga hewan ternak dan komponen lingkungan lainnya. Salah
satu jenis insektisida yang pernah digunakan adalah DDT. DDT atau Dichloro
Diphenyl Trichloroethane adalahinsektisida yang pertama kali digunakan
secara luas dalam penanggulangan berbagai penyakit yang ditularkan oleh
serangga. Akan tetapi, saat ini penggunaan DDT telah dilarang. Molekul DDT
merupakan molekul sangat stabil dan tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme
di dalam lingkungan. Perhatikan struktur DDT di samping. Efek keracunan kronis
DDT adalah kerusakan sel-sel hati, ginjal, sistem saraf, sistem imunitas, dan
sistem reproduksi. Efek keracunan kronis pada unggas sangat jelas antara lain terjadinya
penipisan cangkang telur. Departeman Pertanian RI telah melarang penggunaan DDT
di bidang pertanian sedangkan larangan penggunaan DDT di bidang dilakukan pada tahun 1995. Komisi Pestisida RI
juga sudah tidak memberi perizinan bagi penggunaan pestisida golongan
hidrokarbon-berklor (chlorinated hydrocarbons) atau organoklorin
(golongan insektisida termasuk DDT).
No comments:
Post a Comment