Sunday 15 February 2015

ASAL USUL NAMA PLANET

Merkurius berasal dari nama seorang pembawa pesan para dewa, dalam mitologi Romawi, yg dapat berlari kencang dan tepat skali.
Venus dinamakan berdasarkn nama Dewi Cinta Romawi, tetapi hanya sdikit yg dapat di cintai dari planet ini.
Bumi diambil dari nama Dewa Tanah yaitu Gaia (Earth)
Mars diberi nama menurut nama dewa perang Romawi.
Jupiter diberi nama menurut nama raja dari para dewa & penguasa angkasa dalam mitologi Romawi.
Saturnus diberi nama menurut nama dewa pertanian dalam mitologi Romawi.
Uranus diberi nama berdasarkan nama dewa Yunani, Uranus, yg mengatur alam semesta.
Neptunus di beri nama dewa Laut Romawi yg membwa tombak trisula.

SENAM LANTAI

A. Pengertian Senam

Istilah senam merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, yaitu gymnastic atau gymnos dalam bahasa Yunani (Greek) yang artinya 'telan-jang'. Karena pada waktu itu (zaman kuno) melakukan senam dengan badan telan-jang atau setengah telan-jang. Sedangkan menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia bersenam adalah menggeliat atau meregang-regangkan anggota badan sehabis tidur.

Senam ketangkasan sering dikatakan dengan senam pertandingan atau senam artistik, karena bentuk-bentuk gerakannya harus sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam pertandingan baik mengenai sikap pada waktu akan melakukan, keindahan dan ketepatan, serta keseimbangan pada sikap akhirnya.

Senam ketangkasan dapat dilakukan tanpa alat dan dengan menggunakan alat. Senam ketangkasan yang dilakukan tanpa alat dinamakan senam lantai (floor exercise), sedangkan senam ketangkasan menggunakan alat dinamakan senam alat.

B. Jenis-jenis Senam Lantai

Sejak sekolah dasar, Anda pasti telah sering mendengar istilah senam lantai. Namun, apakah Anda tahu beberapa gerakan dalam senam lantai? Berikut akan disebutkan beberapa gerakan senam lantai tanpa alat.
  1. Forward roll (berguling ke depan)
  2. Back forward roll (berguling ke belakang)
  3. Summer vault (salto ke depan)
  4. Back Summer vault (salto ke belakang)
  5. Kiep (tidur lenting)
  6. Roll kiep (berguling lenting)
  7. Brug (kayang)
  8. Kopstand (berdiri dengan kepala)
  9. Handstand overslag (lenting tangan)
  10. Flik-flak (lenting tangan belakang)
  11. Round of (lenting tangan putar)
  12. Squat roll (keseimbangan lutut berguling)
  13. Radslag (baling-baling)
  14. Rolling (bergulung)
  15. Tiger sprong (lompat harimau)
  16. Snuck (lompat ikan)


Sunday 8 February 2015

PROSES PEMBELAHAN SEL

A.PENGERTIAN PEMBELAHAN SEL


Pembelahan Sel

Seperti namanya, pembelahan sel dapat diartikan sebagai suatu proses membelahnya sel induk menjadi dua atau lebih sel anak. Pembelahan sel biasanya merupakan siklus sel kecil yang akan menyebabkan siklus besar selanjutnya.

B.MACAM-MACAM PEMBELAHAN SEL DAN PROSESNYA

1.Pembelahan sel secara amitosis ( Pembelahan Biner )


Pembelahan Sel Secara Amitosis


Pembelahan sel secara amitosis ini disebut juga merupakan pembelahan sel secara langsung alias tidak melalui tahapan – tahapan tertentu, proses ini juga berlangsung secara spontan, atau disebut pembelahan biner. Proses ini tidak melibatkan kromosom mengapa demikian? Karena DNA yang ada dalam jumlah dan besaran yang kecil sehingga tidak dapat dipaketkan, kebanyak pembelahan ini terjadi pada sel Prokariotik seperti bakteri. Tujuan dari pembelahan ini adalah untuk membentuk keturunan baru. 


PROSES PEMBENTUKAN URINE

1. Penyaringan (filtrasi)
Proses penyaringan darah terjadi pada kapiler glomerulus, yakni kapiler darah yang bergulung di dalam kapsul Bowman. Pada glomerulus terdapat sel-sel endotelium sehingga mempermudah penyaringan darah. Darah dari glomerulus akan melintasi sel-sel epitelium dari kapsul Bowman yang berfungsi sebagai penyaring yang disebut sel podosit. Sel podosit dapat ditembus oleh air dan molekul-molekul berukuran kecil, tetapi tidak dapat ditembus oleh oleh molekul besar seperti sel-sel darah dan protein plasma darah. Selain proses penyaringan, di glomerulus juga terjadi pengikatan sel-sel darah, keping darah, dan sebagian protein plasma agar tidak ikut dikeluarkan. Hasil penyaringan ini berupa filtrat glomerulus (urin primer) yang komposisinya mirip dengan darah tetapi tidak mengandung protein.
Dalam proses penyaringan tidak terjadi pemilihan molekul-molekul yang berukuran kecil, sehingga beberapa molekul masuk ke dalam saluran nefron. Oleh karena itu di dalam filtrat tersebut dapat ditemukan garam, glukosa, vitamin, hasil metabolisme nitrogen dalam bentuk urea, dan molekul-molekul berukuran kecil lainnya yang mencerminkan konsentrasi substansi tersebut di dalam darah.
2. Penyerapan kembali (reabsorpsi)
Urin primer yang merupakan hasil proses penyaringan selanjutnya mengalir ke pembuluh proksimal. Di dalam pembuluh ini terjadi proses penyerapan kembali bahan-bahan yang masih berguna, antara lain glukosa, asam amino, dan sejumlah besar ion-ion anorganik. Penyerapan bahan-bahan tersebut, air yang terdapat dalam filtrat glomerulus juga mengalami penyerapan melalui proses osmosis.
Proses penyerapan air terjadi juga di dalam pembuluh distal, lengkung Henle, dan pembuluh pengumpul (pembuluh yang turun). Selanjutnya, bahan-bahan yang telah diserap kembali tersebut dikembalikan ke dalam darah melalui pembuluh kapiler yang terdapat di sekeliling pembuluh. Proses penyerapan bahan-bahan yang masih berguna juga terjadi di lengkung Henle (pembuluh yang naik) terutama penyerapan ion natrium klorida.

PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM ENERGI

A. PENGERTIAN ENERGI


Energi adalah kemampuan untuk melakukan suatu tindakan atau pekerjaan (usaha). Kata “Energi” berasal dari bahasa yunani yaitu “ergon” yang berarti kerja. Dalam melakukan sesuatu kita selalu memanfaatkan energi, baik secara sadar maupun tidak sadar, Contohnya ketika kita berjalan kita memerlukan energi. Namun setiap kegiatan memerlukan energi dalam jumlah dan bentuk yang berbeda-beda. Energi tidak dapat dilihat namun pengaruhnya dapat dirasakan. Energi dapat berubah bentuk dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Contohnya pada setrika terjadi perubahan bentuk dari energi listrik menjadi energi panas.

B. SATUAN ENERGI
Satuan Internasional untuk energi adalah Joule (J), satuan ini digunakan untuk menghormati james Presscot Joule dan percobaannya dalam persamaan mekanik panas. Satuan lain untuk energi adalah Kalori (Kal). Hubungan antara Joule dengan Kalori adalah sebagai berikut :
1 kalori = 4,2 Joule atau 1 Joule = 0,24 kalori
Hubungan Joule dengan Satuan Internasional Dasar lain :
1 Joule = 1 Newton-Meter dan 1 Joule = 1kg m2 s-2

C. HUKUM KEKEKALAN ENERGI
Berdasarkan Hukum Kekekalan Energi, dapat ditarik kesimpulan bahwa :
Energi Tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan. Energi hanya dapat dirubah bentuknya dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Oleh karena Itu Jumlah total energi dalam suatu sistem hanya akan berubah ketika masuk atau keluarnya suatu energi. |Energi Tidak dapat Diciptakan dan Dimusnahkan|

MACAM-MACAM OTOT

A. OTOT POLOS
Otot polos adalah otot yang bersifat ‘involunter’ yang berarti otot ini bekerja secara tidak sadar / tidak menurut kehendak. Otot ini berkontraksi secara lambat, namun dapat bekerja dalam waktu yang lama. Penggunaan energi saat kontraksi pada otot polos ini sangat efisien.

Otot polos memiliki 1 inti sel yang terletak di tengah. Serat otot polos berbentuk gelendong. Otot ini tersusun atas sel-sel yang berbentuk lancip dan memanjang. Dapat dilihat pada gambar.
Otot Polos
Contoh organ yang disusun oleh otot polos adalah sebagian besar organ pencernaan seperti esophagus, intestinum dan kolon.

Ada dua jenis otot polos berdasarkan cara serabut saraf otot distimulasi untuk berkontraksi, yaitu:
  • Otot Polos Unit Ganda, otot ini memerlukan stimulus saraf eksternal untuk melakukan kontraksi. Contoh otot ini terdapat pada otot mata yang memfokuskan lensa dan menyesuaikan ukuran pupil.
  • Otot Polos Unit Tunggal (viseral), otot ini tidak memerlukan stimulus saraf eksternal untuk melakukan kontraksi, contoh otot ini terdapat pada lapisan dinding organ berongga (visera).

B. OTOT RANGKA / SKELET / LURIK
Otot rangka ini merupakan kebalikan dari otot polos. Otot rangka bekerja secara sadar, artinya bekerja menurut kehendak, setiap kerja dari otot rangka tergantung kepada keinginan seseorang.

Otot rangka memiliki banyak inti sel , itulah yang membuat nya mampu bekerja kuat, namun otot ini mudah lelah. Mudah lelah disini artinya tidak bisa melakukan suatu pekerjaan secara terus menerus tanpa istirahat. Beda halnya dengan otot jantung. Otot ini memiliki sel-sel berbentuk silinder yang sangat panjang. Disebut otot rangka karena melekat pada rangka tubuh. Strukturnya dapat dilihat pada gambar di bawah.
Otot Lurik
Contoh organ yang disusun oleh otot polos adalah sebagian besar wajah, anggota gerak, dan dinding perut.

C. OTOT JANTUNG
Otot jantung biasanya disebut juga myocardium, myo artinya otot, dan cardium artinya jantung. Jadi seperti namanya otot ini merupakan yang otot yang terdapat di jantung. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa otot jantung merupakan gabungan dari otot polos dan otot rangka (otot lurik).

Bentuk dari otot jantung ini serupa dengan otot rangka (berbentuk silinder panjang namun memiliki inti di tengah) tapi sifat nya serupa dengan otot polos (bekerja secara involunter). Otot ini bekerja secara terus menerus tanpa lelah dan tidak pernah beristirahat, kerjanya tidak diatur oleh sistem persarafan, namun suatu sistem pengatur aliran listrik jantunglah yang membuat otot ini bekerja tanpa henti.
Otot Jantung
Otot ini hanya terdapat di jantung, terutama membentuk dinding ventrikel jantung.

D. TABEL PERBEDAAN OTOT POLOS, OTOT RANGKA, DAN OTOT JANTUNG

PENGERTIAN DAN FUNGSI RANGKA

Pada dasarnya, setiap makhluk hidup dibekali dengan kemampuan gerak, akan tetapi, ada makhluk hidup yang memiliki gerak aktif dengan mobilitas yang tinggi, ada yang hanya mampu menggerakkan bagian tubuh tertentu, bahkan ada yang hanya dapat bergerak secara pasif.

Ilustrasi Rangka
Gerakan kita sebenarnya merupakan hasil kerja sama dari rangka dan otot. Otot adalah bagian tubuh yang mampu berkontraksi, sedangkan rangka tidak mempunyai kemampuan seperti itu. Jika otot berkontraksi, secara otomatis rangka juga ikut bergerak karena otot terletak melekat erat dengan rangka. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa otot adalah alat gerak aktif, sedangkan rangka merupakan alat gerak pasif. Mengapa rangka dapat dikatakan sebagai alat gerak pasif? Hal ini disebabkan pergerakan rangka sebenarnya disebabkan adanya kontraksi otot. Berdasarkan letak susunannya, rangka dapat dibedakan menjadi dua.
  1. Rangka endoskeleton, yaitu rangka yang terletak di dalam tubuh
  2. Rangka eksoskeleton, rangka ini terletak di luar tubuh.

Rangka endoskeleton terdapat pada hewan vertebrata, sedangkan rangka eksoskeleton terdapat pada hewan invertebrata.
Secara umum, fungsi rangka adalah sebagai berikut.
1. Sebagai Alat Gerak Pasif
Rangka bisa bergerak apabila ada kontraksi otot sehingga dikatakan bahwa gerak rangka tergantung otot.
2. Tempat Melekatnya Otot Rangka
Letak otot melekat pada rangka. Otot dan rangka letaknya berdampingan dan melekat erat.
3. Memberi Bentuk Tubuh
Konstruksi tulang pada tubuh kita yang sedemikian rupa dapat memberi bentuk tubuh. Perhatikan bentuk tubuh Anda dari kepala, badan, lengan, dan kaki, yang mempunyai bentuk berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena kerangka yang berbeda-beda pula.
Tulang merupakan hasil arsitektur yang sempurna. Tulang paha memiliki kekuatan lebih daripada sebatang beton padat yang sama beratnya. Kekuatan ini akan sangat berguna untuk menopang berat tubuh manusia saat berjalan. Akan tetapi, di sisi lain konstruksi tulang juga ringan sehingga kita dapat berjalan atau berlari cepat.
4. Memberi Kekuatan dan Menunjang Tegaknya Tubuh
Jika kita ukur, berat tulang yang sebenarnya pada orang dewasa ± 5-9 kg. Jika dibandingkan dengan berat tubuh kita, masih ringan bukan? Tetapi, meskipun demikian ternyata tulang kita memiliki kekuatan luar biasa. Buktinya, ia dapat menopang berat badan tubuh kita yang lebih berat. Coba perhatikan seorang pekerja keras, seperti kuli bangunan yang sering mengangkat beban berat, hal ini menunjukkan kekuatan yang luar biasa pada tulang kita. Tulang yang kuat terutama adalah tulang yang berbentuk pipa, yaitu yang terletak di lengan dan pangkal kaki.
5. Melindungi Organ Tubuh yang Lemah
Tulang yang mempunyai fungsi ini terutama yang menyusun tulang dada, tulang rusuk, dan tulang belakang. Dengan adanya tulang-tulang tersebut, organ tubuh yang vital seperti jantung dan paru-paru dapat terlindungi.
6. Tempat Pembentukan Sel Darah
Sel darah dibentuk di dalam sumsum tulang. Sumsum tulang ini terletak di rongga-rongga bagian dalam tulang.