Sunday 15 February 2015

ASAL USUL NAMA PLANET

Merkurius berasal dari nama seorang pembawa pesan para dewa, dalam mitologi Romawi, yg dapat berlari kencang dan tepat skali.
Venus dinamakan berdasarkn nama Dewi Cinta Romawi, tetapi hanya sdikit yg dapat di cintai dari planet ini.
Bumi diambil dari nama Dewa Tanah yaitu Gaia (Earth)
Mars diberi nama menurut nama dewa perang Romawi.
Jupiter diberi nama menurut nama raja dari para dewa & penguasa angkasa dalam mitologi Romawi.
Saturnus diberi nama menurut nama dewa pertanian dalam mitologi Romawi.
Uranus diberi nama berdasarkan nama dewa Yunani, Uranus, yg mengatur alam semesta.
Neptunus di beri nama dewa Laut Romawi yg membwa tombak trisula.

SENAM LANTAI

A. Pengertian Senam

Istilah senam merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, yaitu gymnastic atau gymnos dalam bahasa Yunani (Greek) yang artinya 'telan-jang'. Karena pada waktu itu (zaman kuno) melakukan senam dengan badan telan-jang atau setengah telan-jang. Sedangkan menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia bersenam adalah menggeliat atau meregang-regangkan anggota badan sehabis tidur.

Senam ketangkasan sering dikatakan dengan senam pertandingan atau senam artistik, karena bentuk-bentuk gerakannya harus sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam pertandingan baik mengenai sikap pada waktu akan melakukan, keindahan dan ketepatan, serta keseimbangan pada sikap akhirnya.

Senam ketangkasan dapat dilakukan tanpa alat dan dengan menggunakan alat. Senam ketangkasan yang dilakukan tanpa alat dinamakan senam lantai (floor exercise), sedangkan senam ketangkasan menggunakan alat dinamakan senam alat.

B. Jenis-jenis Senam Lantai

Sejak sekolah dasar, Anda pasti telah sering mendengar istilah senam lantai. Namun, apakah Anda tahu beberapa gerakan dalam senam lantai? Berikut akan disebutkan beberapa gerakan senam lantai tanpa alat.
  1. Forward roll (berguling ke depan)
  2. Back forward roll (berguling ke belakang)
  3. Summer vault (salto ke depan)
  4. Back Summer vault (salto ke belakang)
  5. Kiep (tidur lenting)
  6. Roll kiep (berguling lenting)
  7. Brug (kayang)
  8. Kopstand (berdiri dengan kepala)
  9. Handstand overslag (lenting tangan)
  10. Flik-flak (lenting tangan belakang)
  11. Round of (lenting tangan putar)
  12. Squat roll (keseimbangan lutut berguling)
  13. Radslag (baling-baling)
  14. Rolling (bergulung)
  15. Tiger sprong (lompat harimau)
  16. Snuck (lompat ikan)


Sunday 8 February 2015

PROSES PEMBELAHAN SEL

A.PENGERTIAN PEMBELAHAN SEL


Pembelahan Sel

Seperti namanya, pembelahan sel dapat diartikan sebagai suatu proses membelahnya sel induk menjadi dua atau lebih sel anak. Pembelahan sel biasanya merupakan siklus sel kecil yang akan menyebabkan siklus besar selanjutnya.

B.MACAM-MACAM PEMBELAHAN SEL DAN PROSESNYA

1.Pembelahan sel secara amitosis ( Pembelahan Biner )


Pembelahan Sel Secara Amitosis


Pembelahan sel secara amitosis ini disebut juga merupakan pembelahan sel secara langsung alias tidak melalui tahapan – tahapan tertentu, proses ini juga berlangsung secara spontan, atau disebut pembelahan biner. Proses ini tidak melibatkan kromosom mengapa demikian? Karena DNA yang ada dalam jumlah dan besaran yang kecil sehingga tidak dapat dipaketkan, kebanyak pembelahan ini terjadi pada sel Prokariotik seperti bakteri. Tujuan dari pembelahan ini adalah untuk membentuk keturunan baru. 


PROSES PEMBENTUKAN URINE

1. Penyaringan (filtrasi)
Proses penyaringan darah terjadi pada kapiler glomerulus, yakni kapiler darah yang bergulung di dalam kapsul Bowman. Pada glomerulus terdapat sel-sel endotelium sehingga mempermudah penyaringan darah. Darah dari glomerulus akan melintasi sel-sel epitelium dari kapsul Bowman yang berfungsi sebagai penyaring yang disebut sel podosit. Sel podosit dapat ditembus oleh air dan molekul-molekul berukuran kecil, tetapi tidak dapat ditembus oleh oleh molekul besar seperti sel-sel darah dan protein plasma darah. Selain proses penyaringan, di glomerulus juga terjadi pengikatan sel-sel darah, keping darah, dan sebagian protein plasma agar tidak ikut dikeluarkan. Hasil penyaringan ini berupa filtrat glomerulus (urin primer) yang komposisinya mirip dengan darah tetapi tidak mengandung protein.
Dalam proses penyaringan tidak terjadi pemilihan molekul-molekul yang berukuran kecil, sehingga beberapa molekul masuk ke dalam saluran nefron. Oleh karena itu di dalam filtrat tersebut dapat ditemukan garam, glukosa, vitamin, hasil metabolisme nitrogen dalam bentuk urea, dan molekul-molekul berukuran kecil lainnya yang mencerminkan konsentrasi substansi tersebut di dalam darah.
2. Penyerapan kembali (reabsorpsi)
Urin primer yang merupakan hasil proses penyaringan selanjutnya mengalir ke pembuluh proksimal. Di dalam pembuluh ini terjadi proses penyerapan kembali bahan-bahan yang masih berguna, antara lain glukosa, asam amino, dan sejumlah besar ion-ion anorganik. Penyerapan bahan-bahan tersebut, air yang terdapat dalam filtrat glomerulus juga mengalami penyerapan melalui proses osmosis.
Proses penyerapan air terjadi juga di dalam pembuluh distal, lengkung Henle, dan pembuluh pengumpul (pembuluh yang turun). Selanjutnya, bahan-bahan yang telah diserap kembali tersebut dikembalikan ke dalam darah melalui pembuluh kapiler yang terdapat di sekeliling pembuluh. Proses penyerapan bahan-bahan yang masih berguna juga terjadi di lengkung Henle (pembuluh yang naik) terutama penyerapan ion natrium klorida.

PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM ENERGI

A. PENGERTIAN ENERGI


Energi adalah kemampuan untuk melakukan suatu tindakan atau pekerjaan (usaha). Kata “Energi” berasal dari bahasa yunani yaitu “ergon” yang berarti kerja. Dalam melakukan sesuatu kita selalu memanfaatkan energi, baik secara sadar maupun tidak sadar, Contohnya ketika kita berjalan kita memerlukan energi. Namun setiap kegiatan memerlukan energi dalam jumlah dan bentuk yang berbeda-beda. Energi tidak dapat dilihat namun pengaruhnya dapat dirasakan. Energi dapat berubah bentuk dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Contohnya pada setrika terjadi perubahan bentuk dari energi listrik menjadi energi panas.

B. SATUAN ENERGI
Satuan Internasional untuk energi adalah Joule (J), satuan ini digunakan untuk menghormati james Presscot Joule dan percobaannya dalam persamaan mekanik panas. Satuan lain untuk energi adalah Kalori (Kal). Hubungan antara Joule dengan Kalori adalah sebagai berikut :
1 kalori = 4,2 Joule atau 1 Joule = 0,24 kalori
Hubungan Joule dengan Satuan Internasional Dasar lain :
1 Joule = 1 Newton-Meter dan 1 Joule = 1kg m2 s-2

C. HUKUM KEKEKALAN ENERGI
Berdasarkan Hukum Kekekalan Energi, dapat ditarik kesimpulan bahwa :
Energi Tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan. Energi hanya dapat dirubah bentuknya dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Oleh karena Itu Jumlah total energi dalam suatu sistem hanya akan berubah ketika masuk atau keluarnya suatu energi. |Energi Tidak dapat Diciptakan dan Dimusnahkan|

MACAM-MACAM OTOT

A. OTOT POLOS
Otot polos adalah otot yang bersifat ‘involunter’ yang berarti otot ini bekerja secara tidak sadar / tidak menurut kehendak. Otot ini berkontraksi secara lambat, namun dapat bekerja dalam waktu yang lama. Penggunaan energi saat kontraksi pada otot polos ini sangat efisien.

Otot polos memiliki 1 inti sel yang terletak di tengah. Serat otot polos berbentuk gelendong. Otot ini tersusun atas sel-sel yang berbentuk lancip dan memanjang. Dapat dilihat pada gambar.
Otot Polos
Contoh organ yang disusun oleh otot polos adalah sebagian besar organ pencernaan seperti esophagus, intestinum dan kolon.

Ada dua jenis otot polos berdasarkan cara serabut saraf otot distimulasi untuk berkontraksi, yaitu:
  • Otot Polos Unit Ganda, otot ini memerlukan stimulus saraf eksternal untuk melakukan kontraksi. Contoh otot ini terdapat pada otot mata yang memfokuskan lensa dan menyesuaikan ukuran pupil.
  • Otot Polos Unit Tunggal (viseral), otot ini tidak memerlukan stimulus saraf eksternal untuk melakukan kontraksi, contoh otot ini terdapat pada lapisan dinding organ berongga (visera).

B. OTOT RANGKA / SKELET / LURIK
Otot rangka ini merupakan kebalikan dari otot polos. Otot rangka bekerja secara sadar, artinya bekerja menurut kehendak, setiap kerja dari otot rangka tergantung kepada keinginan seseorang.

Otot rangka memiliki banyak inti sel , itulah yang membuat nya mampu bekerja kuat, namun otot ini mudah lelah. Mudah lelah disini artinya tidak bisa melakukan suatu pekerjaan secara terus menerus tanpa istirahat. Beda halnya dengan otot jantung. Otot ini memiliki sel-sel berbentuk silinder yang sangat panjang. Disebut otot rangka karena melekat pada rangka tubuh. Strukturnya dapat dilihat pada gambar di bawah.
Otot Lurik
Contoh organ yang disusun oleh otot polos adalah sebagian besar wajah, anggota gerak, dan dinding perut.

C. OTOT JANTUNG
Otot jantung biasanya disebut juga myocardium, myo artinya otot, dan cardium artinya jantung. Jadi seperti namanya otot ini merupakan yang otot yang terdapat di jantung. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa otot jantung merupakan gabungan dari otot polos dan otot rangka (otot lurik).

Bentuk dari otot jantung ini serupa dengan otot rangka (berbentuk silinder panjang namun memiliki inti di tengah) tapi sifat nya serupa dengan otot polos (bekerja secara involunter). Otot ini bekerja secara terus menerus tanpa lelah dan tidak pernah beristirahat, kerjanya tidak diatur oleh sistem persarafan, namun suatu sistem pengatur aliran listrik jantunglah yang membuat otot ini bekerja tanpa henti.
Otot Jantung
Otot ini hanya terdapat di jantung, terutama membentuk dinding ventrikel jantung.

D. TABEL PERBEDAAN OTOT POLOS, OTOT RANGKA, DAN OTOT JANTUNG

PENGERTIAN DAN FUNGSI RANGKA

Pada dasarnya, setiap makhluk hidup dibekali dengan kemampuan gerak, akan tetapi, ada makhluk hidup yang memiliki gerak aktif dengan mobilitas yang tinggi, ada yang hanya mampu menggerakkan bagian tubuh tertentu, bahkan ada yang hanya dapat bergerak secara pasif.

Ilustrasi Rangka
Gerakan kita sebenarnya merupakan hasil kerja sama dari rangka dan otot. Otot adalah bagian tubuh yang mampu berkontraksi, sedangkan rangka tidak mempunyai kemampuan seperti itu. Jika otot berkontraksi, secara otomatis rangka juga ikut bergerak karena otot terletak melekat erat dengan rangka. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa otot adalah alat gerak aktif, sedangkan rangka merupakan alat gerak pasif. Mengapa rangka dapat dikatakan sebagai alat gerak pasif? Hal ini disebabkan pergerakan rangka sebenarnya disebabkan adanya kontraksi otot. Berdasarkan letak susunannya, rangka dapat dibedakan menjadi dua.
  1. Rangka endoskeleton, yaitu rangka yang terletak di dalam tubuh
  2. Rangka eksoskeleton, rangka ini terletak di luar tubuh.

Rangka endoskeleton terdapat pada hewan vertebrata, sedangkan rangka eksoskeleton terdapat pada hewan invertebrata.
Secara umum, fungsi rangka adalah sebagai berikut.
1. Sebagai Alat Gerak Pasif
Rangka bisa bergerak apabila ada kontraksi otot sehingga dikatakan bahwa gerak rangka tergantung otot.
2. Tempat Melekatnya Otot Rangka
Letak otot melekat pada rangka. Otot dan rangka letaknya berdampingan dan melekat erat.
3. Memberi Bentuk Tubuh
Konstruksi tulang pada tubuh kita yang sedemikian rupa dapat memberi bentuk tubuh. Perhatikan bentuk tubuh Anda dari kepala, badan, lengan, dan kaki, yang mempunyai bentuk berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena kerangka yang berbeda-beda pula.
Tulang merupakan hasil arsitektur yang sempurna. Tulang paha memiliki kekuatan lebih daripada sebatang beton padat yang sama beratnya. Kekuatan ini akan sangat berguna untuk menopang berat tubuh manusia saat berjalan. Akan tetapi, di sisi lain konstruksi tulang juga ringan sehingga kita dapat berjalan atau berlari cepat.
4. Memberi Kekuatan dan Menunjang Tegaknya Tubuh
Jika kita ukur, berat tulang yang sebenarnya pada orang dewasa ± 5-9 kg. Jika dibandingkan dengan berat tubuh kita, masih ringan bukan? Tetapi, meskipun demikian ternyata tulang kita memiliki kekuatan luar biasa. Buktinya, ia dapat menopang berat badan tubuh kita yang lebih berat. Coba perhatikan seorang pekerja keras, seperti kuli bangunan yang sering mengangkat beban berat, hal ini menunjukkan kekuatan yang luar biasa pada tulang kita. Tulang yang kuat terutama adalah tulang yang berbentuk pipa, yaitu yang terletak di lengan dan pangkal kaki.
5. Melindungi Organ Tubuh yang Lemah
Tulang yang mempunyai fungsi ini terutama yang menyusun tulang dada, tulang rusuk, dan tulang belakang. Dengan adanya tulang-tulang tersebut, organ tubuh yang vital seperti jantung dan paru-paru dapat terlindungi.
6. Tempat Pembentukan Sel Darah
Sel darah dibentuk di dalam sumsum tulang. Sumsum tulang ini terletak di rongga-rongga bagian dalam tulang.

PENGERTIAN DAN FUNGSI RANGKA

Pada dasarnya, setiap makhluk hidup dibekali dengan kemampuan gerak, akan tetapi, ada makhluk hidup yang memiliki gerak aktif dengan mobilitas yang tinggi, ada yang hanya mampu menggerakkan bagian tubuh tertentu, bahkan ada yang hanya dapat bergerak secara pasif.

Ilustrasi Rangka
Gerakan kita sebenarnya merupakan hasil kerja sama dari rangka dan otot. Otot adalah bagian tubuh yang mampu berkontraksi, sedangkan rangka tidak mempunyai kemampuan seperti itu. Jika otot berkontraksi, secara otomatis rangka juga ikut bergerak karena otot terletak melekat erat dengan rangka. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa otot adalah alat gerak aktif, sedangkan rangka merupakan alat gerak pasif. Mengapa rangka dapat dikatakan sebagai alat gerak pasif? Hal ini disebabkan pergerakan rangka sebenarnya disebabkan adanya kontraksi otot. Berdasarkan letak susunannya, rangka dapat dibedakan menjadi dua.
  1. Rangka endoskeleton, yaitu rangka yang terletak di dalam tubuh
  2. Rangka eksoskeleton, rangka ini terletak di luar tubuh.

Rangka endoskeleton terdapat pada hewan vertebrata, sedangkan rangka eksoskeleton terdapat pada hewan invertebrata.
Secara umum, fungsi rangka adalah sebagai berikut.
1. Sebagai Alat Gerak Pasif
Rangka bisa bergerak apabila ada kontraksi otot sehingga dikatakan bahwa gerak rangka tergantung otot.
2. Tempat Melekatnya Otot Rangka
Letak otot melekat pada rangka. Otot dan rangka letaknya berdampingan dan melekat erat.
3. Memberi Bentuk Tubuh
Konstruksi tulang pada tubuh kita yang sedemikian rupa dapat memberi bentuk tubuh. Perhatikan bentuk tubuh Anda dari kepala, badan, lengan, dan kaki, yang mempunyai bentuk berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena kerangka yang berbeda-beda pula.
Tulang merupakan hasil arsitektur yang sempurna. Tulang paha memiliki kekuatan lebih daripada sebatang beton padat yang sama beratnya. Kekuatan ini akan sangat berguna untuk menopang berat tubuh manusia saat berjalan. Akan tetapi, di sisi lain konstruksi tulang juga ringan sehingga kita dapat berjalan atau berlari cepat.
4. Memberi Kekuatan dan Menunjang Tegaknya Tubuh
Jika kita ukur, berat tulang yang sebenarnya pada orang dewasa ± 5-9 kg. Jika dibandingkan dengan berat tubuh kita, masih ringan bukan? Tetapi, meskipun demikian ternyata tulang kita memiliki kekuatan luar biasa. Buktinya, ia dapat menopang berat badan tubuh kita yang lebih berat. Coba perhatikan seorang pekerja keras, seperti kuli bangunan yang sering mengangkat beban berat, hal ini menunjukkan kekuatan yang luar biasa pada tulang kita. Tulang yang kuat terutama adalah tulang yang berbentuk pipa, yaitu yang terletak di lengan dan pangkal kaki.
5. Melindungi Organ Tubuh yang Lemah
Tulang yang mempunyai fungsi ini terutama yang menyusun tulang dada, tulang rusuk, dan tulang belakang. Dengan adanya tulang-tulang tersebut, organ tubuh yang vital seperti jantung dan paru-paru dapat terlindungi.
6. Tempat Pembentukan Sel Darah
Sel darah dibentuk di dalam sumsum tulang. Sumsum tulang ini terletak di rongga-rongga bagian dalam tulang.

MACAM-MACAM OTOT

A. OTOT POLOS
Otot polos adalah otot yang bersifat ‘involunter’ yang berarti otot ini bekerja secara tidak sadar / tidak menurut kehendak. Otot ini berkontraksi secara lambat, namun dapat bekerja dalam waktu yang lama. Penggunaan energi saat kontraksi pada otot polos ini sangat efisien.

Otot polos memiliki 1 inti sel yang terletak di tengah. Serat otot polos berbentuk gelendong. Otot ini tersusun atas sel-sel yang berbentuk lancip dan memanjang. Dapat dilihat pada gambar.
Otot Polos
Contoh organ yang disusun oleh otot polos adalah sebagian besar organ pencernaan seperti esophagus, intestinum dan kolon.

Ada dua jenis otot polos berdasarkan cara serabut saraf otot distimulasi untuk berkontraksi, yaitu:
  • Otot Polos Unit Ganda, otot ini memerlukan stimulus saraf eksternal untuk melakukan kontraksi. Contoh otot ini terdapat pada otot mata yang memfokuskan lensa dan menyesuaikan ukuran pupil.
  • Otot Polos Unit Tunggal (viseral), otot ini tidak memerlukan stimulus saraf eksternal untuk melakukan kontraksi, contoh otot ini terdapat pada lapisan dinding organ berongga (visera).

B. OTOT RANGKA / SKELET / LURIK
Otot rangka ini merupakan kebalikan dari otot polos. Otot rangka bekerja secara sadar, artinya bekerja menurut kehendak, setiap kerja dari otot rangka tergantung kepada keinginan seseorang.

Otot rangka memiliki banyak inti sel , itulah yang membuat nya mampu bekerja kuat, namun otot ini mudah lelah. Mudah lelah disini artinya tidak bisa melakukan suatu pekerjaan secara terus menerus tanpa istirahat. Beda halnya dengan otot jantung. Otot ini memiliki sel-sel berbentuk silinder yang sangat panjang. Disebut otot rangka karena melekat pada rangka tubuh. Strukturnya dapat dilihat pada gambar di bawah.
Otot Lurik
Contoh organ yang disusun oleh otot polos adalah sebagian besar wajah, anggota gerak, dan dinding perut.

C. OTOT JANTUNG
Otot jantung biasanya disebut juga myocardium, myo artinya otot, dan cardium artinya jantung. Jadi seperti namanya otot ini merupakan yang otot yang terdapat di jantung. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa otot jantung merupakan gabungan dari otot polos dan otot rangka (otot lurik).

Bentuk dari otot jantung ini serupa dengan otot rangka (berbentuk silinder panjang namun memiliki inti di tengah) tapi sifat nya serupa dengan otot polos (bekerja secara involunter). Otot ini bekerja secara terus menerus tanpa lelah dan tidak pernah beristirahat, kerjanya tidak diatur oleh sistem persarafan, namun suatu sistem pengatur aliran listrik jantunglah yang membuat otot ini bekerja tanpa henti.
Otot Jantung
Otot ini hanya terdapat di jantung, terutama membentuk dinding ventrikel jantung.

D. TABEL PERBEDAAN OTOT POLOS, OTOT RANGKA, DAN OTOT JANTUNG

JARINGAN PADA TUMBUHAN

Jaringan Tumbuhan
Tumbuhan tersusun atas banyak sel. Sel-sel itu pada tempat tertentu membentuk jaringan. Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama dan terikat oleh bahan antarsel membentuk suatu kesatuan.
Seiring tahap perkembangannya, jaringan penyusun tubuh tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa.
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional, artinya mampu secara terus-menerus membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh. Sel meristem biasanya merupakan sel muda dan belum mengalami diferensiasi dan spesialisasi. Ciri-ciri sel meristem biasanya berdinding tipis, banyak mengandung protoplasma, vakuola kecil, inti besar, dan plastida belum matang. Bentuk sel meristem umumnya sama ke segala arah, misalnya seperti kubus.
Berdasarkan letaknya dalam tumbuhan, ada 3 macam meristem, yaitu meristem apikal, meristem lateral, dan meristem interkalar. Meristem apikal terdapat di ujung batang dan ujung akar.

Jaringan Meristem
Meristem interkalar merupakan bagian dari meristem apikal yang terpisah dari ujung (apeks) selama pertumbuhan. Meristem interkalar (antara) terdapat di antara jaringan dewasa, misalnya di pangkal ruas batang rumput. Meristem lateral terdapat pada kambium pembuluh dan kambium gabus.
Berdasarkan asal terbentuknya, meristem dibedakan menjadi meristem primer dan meristem sekunder.
a. Meristem Primer
Meristem primer adalah meristem yang berkembang dari sel embrional. Meristem primer terdapat misalnya pada kuncup ujung batang dan ujung akar. Meristem primer menyebabkan pertumbuhan primer pada tumbuhan. Pertumbuhan primer memungkinkan akar dan batang bertambah panjang. Dengan demikian, tumbuhan bertambah tinggi.
Meristem primer dapat dibedakan menjadi daerah-daerah dengan tingkat perkembangan sel yang berbeda-beda. Pada ujung batang terdapat meristem apikal. Di dekat meristem apikal ada promeristem dan ujung meristematik lain yang terdiri dari sekelompok sal yang telah mengalami diferensiasi sampai tingkat tertentu.
Daerah meristematik di belakang promeristem mempunyai tiga jaringan meristem, yaitu protoderma, prokambium, dan meristem dasar. Protoderma akan membentuk epidermis, prokambium akan membentuk jaringan ikatan pembuluh (xilem primer dan floem primer) dan kambium. Meristem dasar akan membentuk jaringan dasar tumbuhan yang mengisi empelur dan korteks seperti parenkima, kolenkima, dan sklerenkima. Tumbuhan monokotil hanya memiliki jaringan primer dan tidak memiliki jaringan sekunder. Pada tumbuhan dikotil terdapat jaringan primer dan jaringan sekunder.
b. Meristem Sekunder
Meristem sekunder adalah meristem yang berkembang dari jaringan dewasa yang telah mengalami diferensiasi dan spesialisasi (sudah terhenti pertumbuhannya) tetapi kembali bersifat embrional. Contoh meristem sekunder adalah kambium gabus yang terdapat pada batang dikotil dan Gymnospermae, yang dapat terbentuk dari sel-sel korteks di bawah epidermis.
Jaringan kambium yang terletak di antara berkas pengangkut (xilem dan floem) pada batang dikotil merupakan meristem sekunder. Sel kambium aktif membelah, ke arah dalam membentuk xilem sekunder dan ke luar membentuk floem sekunder. Akibatnya, batang tumbuhan dikotil bertambah besar. Sebaliknya batang tumbuhan monokotil tidak mempunyai meristem sekunder sehingga tidak mengalami pertumbuhan sekunder. Itulah mengapa batang monokotil tidak dapat bertambah besar.
2. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa merupakan jaringan yang terbentuk dari diferensiasi dan spesialisasi sel-sel hasil pembelahan jaringan meristem. Diferensiasi adalah perubahan bentuk sel yang disesuaikan dengan fungsinya, sedangkan spesialisasi adalah pengkhususan sel untuk mendukung suatu fungsi tertentu. Jaringan dewasa pada umumnya sudah tidak mengalami pertumbuhan lagi atau sementara berhenti pertumbuhannya. Jaringan dewasa ini ada yang disebut sebagai jaringan permanen. Jaringan permanen adalah jaringan yang telah mengalami diferensiasi yang sifatnya tak dapat balik (irreversibel). Pada jaringan permanen sel-selnya tidak lagi mengalami pembelahan. Jaringan dewasa meliputi jaringan epidermis, gabus parenkima, xilem, dan floem. Selain itu ada bagian tumbuhan tertentu yang memiliki jaringan kolenkima dan sklerenkima.
a. Epidermis
Jaringan epidermis ini berada paling luar pada alat-alat tumbuhan primer seperti akar, batang daun, bunga, buah, dan biji. Epidermis tersusun atas satu lapisan sel saja. Bentuknya bermacam-macam, misalnya isodiametris yang memanjang, berlekuk-lekuk, atau menampakkan bentuk lain. Epidermis tersusun sangat rapat sehingga tidak terdapat ruangan-ruangan antarsel. Epidermis merupakan sel hidup karena masih mengandung protoplas, walaupun dalam jumlah sedikit. Terdapat vakuola yang besar di tengah dan tidak mengandung plastida.

Jaringan Epidermis
1. Jaringan epidermis daun
Jaringan epidermis daun terdapat pada permukaan atas dan bawah daun. Jaringan tersebut tidak berklorofil kecuali pada sel penjaga (sel penutup) stomata. Pada permukaan atas daun terdapat penebalan dinding luar yang tersusun atas zat kuting (turunan senyawa lemak) yang dikenal sebagai kutikula, misalnya pada daun nangka. Selain itu ada yang membentuk lapisan lilin untuk melindungi daun dari air, misalnya pada daun pisang dan daun keladi. Ada pula yang membentuk bulu-bulu halus di permukaan bawah sebagai alat perlindungan, misalnya pada daun durian. Sekelompok sel epidermis membentuk stomata atau mulut daun. Stomata merupakan suatu celah pada epidermis yang dibatasi oleh dua sel penutup atau sel penjaga. Melalui mulut daun ini terjadi pertukaran gas.
2. Jaringan epidermis batang
Seperi halnya jaringan epidermis daun, jaringan epidermis batang ada yang mengalami modifikasi membentuk lapisan tebal yang dikenal sebagai kutikula, membentuk bulu sebagai alat perlindungan.
3. Jaringan epidermis akar
Jaringan epidermis akar berfungsi sebagai pelindung dan tempat terjadinya difusi dan osmosis. Epidermis akar sebagian bermodifikasi membentuk tonjolan yang disebut rambut akar dan berfungsi untuk menyerap air tanah.
Stomata adalah celah yang terdapat pada epidermis organ tumbuhan. Pada semua tumbuhan yang berwarna hijau, lapisan epidermis mengandung stomata paling banyak pada daun. Stomata terdiri atas bagian-bagian yaitu sel penutup, bagian celah, sel tetangga, dan ruang udara dalam. Sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup yang mengatur lebar celah. Sel penutup dapat terletak sama tinggi dengan permukan epidermis (panerofor) atau lebih rendah dari permukaan epidermis (kriptofor) dan lebih tinggi dari permukaan epidermis (menonjol). Pada tumbuhan dikotil, sel penutup biasanya berbentuk seperti ginjal bila dilihat dari atas. Sedangkan pada tumbuhan rumput-rumputan memiliki struktur khusus dan seragam dengan sel penutup berbentuk seperti halter dan dua sel tetangga terdapat masing-masing di samping sebuah sel penutup.
b. Jaringan Gabus
Jaringan gabus atau periderma adalah jaringan pelindung yang dibentuk untuk menggantikan epidermis batang dan akar yang telah menebal akibat pertumbuhan sekunder. Jaringan gabus tampak jelas pas tetumbuhan dikotil dan Gymnospermae.
Struktur jaringan gabus terdiri atas felogen (kambium gabus) yang akan membentuk felem (gabus) ke arah luar dan feloderma ke arah dalam. Felogen dapat dihasilkan oleh epidermis, parenkima di bawah epidermis, kolenkima, perisikel, atau parenkima floem, tergantung spesies tumbuhannya. Pada penampang memanjang, sel-sel felogen berbentuk segi empat atau segi banyak dan bersifat meristematis. Sel-sel gabus (felem) dewasa berbentuk hampir prisma, mati, dan dinding selnya berlapis suberin, yaitu sejenis selulosa yang berlemak. Sel-sel feloderma menyerupai sel parenkima, berbentuk kotak dan hidup. Jaringan gabus berfungsi sebagai pelindung tumbuhan dari kehilangan air. Pada tumbuhan gabus (Quercus suber), lapisan gabus dapat bernilai ekonomi, misalnya untuk tutup botol.
c. Parenkima
Di sebelah dalam epidermis terdapat jaringan parenkima. Jaringan ini terdapat mulai dari sebelah dalam epidermis hingga ke empulur. Parenkima tersusun atas sel-sel bersegi banyak. Antara sel yang satu dengan sel yang lain terdapat ruang antarsel.

Parenkima disebut juga jaringan dasar karena menjadi tempat bagi jaringan-jaringan yang lain. Parenkima terdapat pada akar, batang, dan daun, mengitari jaringan lainnya. Misalnya pada xilem dan floem.
Selain sebagai jaringan dasar, jaringan parenkima berfungsi sebagai jaringan penghasil dan penyimpan cadangan makanan. Contoh parenkima penghasil makanan adalah parenkima daun yang memiliki kloroplas dan dapat melakukan fotosintesis. Parenkima yang memiliki kloroplas disebut sklerenkima. Hasil-hasil fotosintesis berupa gula diangkut ke parenkima batang atau akar. Di parenkima batang atau akar, hasil-hasil fotosintesis tersebut disusun menjadi bahan organik lain yang lebih kompleks, misalnya tepung, protein, atau lemak. Parenkima batang dan akar pada beberapa tumbuhan berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, misalnya pada ubi jalar (Ipomoea batatas). Ada pula sel parenkima yang menyimpan cadangan makanan pada katiledon (daun lembaga biji) seperti pada kacang buncis (Phaseolus vulgaris).
d. Jaringan Penguat
untuk memperkokoh tubuhnya, tumbuhan memerlukan jaringan penguat atau penunjang yang disebut juga sebagai jaringan mekanik. Ada dua macam jaringan penguat pegat yang menyusun tubuh tumbuhan, yaitu kolenima dan sklerenkima. Kolenkima mengandung protoplasma dan dindingnya tidak mengalami signifikasi. Sklerenkima berbeda dari kolenkima, karena sklerenkima tidak mempunyai protoplasma dan dindingnya mengalami penebalan dan zat lignin (lignifikasi).
1. Kolenkima
Sel kolenkima merupakan sel hidup dan mempunyai sifat mirip parenkima. Sel-selnya ada Yat mengandung kloroplas. Kolenkima umumnya terletak di dekat perukaan dan di bawah epidermis pada batang, tangkai daun, tangkai bunga, dan ibu tulang daun. Kolenkima jarang terdapat pada akar. Sel kolenkima biasanya memanjang sejajar dengan pusat organ tempat kolenkima itu terdapat.
Dinding sal kolenkima mengandung selulosa, pektin, dan hemiselulosa. Dinding sel kolenkima mengalami penebalan yang tidak merata. Penebalan itu terjadi pada sudut-sudut sel, dan disebut kolenkima sudut.
Fungsi jaringan kolenkima adalah sebagai penyokong pada bagian tumbuhan muda yang sedang tumbuh dan pada tumbuhan herba.
2. Sklerenkima
Jaringan sklerenkima terdiri atas sel-sel mati. Dinding sel sklerenkima sangat kuat, tebal, dan mengandung lignin (komponen utama kayu). Dinding sel mempunyai penebalan primer dan kemudian penebalan sekunder oleh zat lignin. Menurut bentuknya, sklerenkima dibagi menjadi dua, yaitu serabut sklerenkima yang berbentuk seperti benang panjang, dan sklereid (sel batu). Sklereid terdapat pada berkas pengangkut, di antara sel-sel parenkima, korteks batang, tangkai daun, akar, buah, dan biji. Pada biji, sklereid sering kali merupakan suatu lapisan yang turut menyusun kulit biji.
Fungsi sklerenkima adalah menguatkan bagian tumbuhan yang sudah dewasa. Sklerenkima juga melindungi bagian-bagian lunak yang lebih dalam, seperti pada kulit biji jarak, biji kenari dan tempurung kelapa.

e. Jaringan Pengangkut
1. Xilem
Xilem berfungsi untuk menyalurkan air dan mineral dari akar ke daun. Elemen xilem terdiri dari unsur pembuluh, serabut xilem, dan parenkima xilem. Unsur pembuluh ada dua, yaitu pembuluh kayu (trakea) dan trakeid. Trakea dan trakeid merupakan sel mati, tidak memiliki sitoplasma dan hanya tersisa dinding selnya. Sel-sel tersebut bersambungan sehingga membentuk pembuluh kapiler yang berfungsi sebagai pengangkut air dan mineral. Oleh karena pembuluh yang membentuk berkas, maka dikatakan sebagai berkas pembuluh. Diameter xilem bervariasi tergantung pada spesies tumbuhan, tetapi biasanya 20-700 µm. Dinding xilem mengalami penebalan zat lignin.

Xilem
Trakea merupakan bagian yang terpenting pada xilem tumbuhan bunga, trakea terdiri atas sel-sel berbentuk tabung yang berdinding tebal karena adanya lapisan selulosa sekunder dan diperkuat lignin, sebagai bahan pengikat. Diameter trakea biasanya lebih besar daripada diameter trakeid. Ujung selnya yang terbuka disebut perforasi atau lempeng perforasi. Trakea hanya terdapat pada Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup) dan tidak terdapat pada Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) kecuali anggota Gnetaceae (golongan melinjo).
Bagian trakeid dapat dibedakan dari trakea karena ukurannya lebih kecil, walaupun dinding selnya juga tebal dan berkayu. Rata-rata diameter trakeid ialah 30 µm dan panjangnya mencapai beberapa milimeter. Trakeid terdapat pada semua tumbuhan Spermatophyta. Pada ujung sel trakeid terdapat lubang seperti saringan.

Trakeid dan Trakea
2. Floem
Floem berfungsi menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Pada umumnya elemen floem disusun oleh unsur-unsur tapis, sel pengiris, serabut floem, sklereid, dan parenkima floem. Unsur utama adalah pembuluh  tapis dan parenkima floem. Parenkima floem berfungsi menyimpan cadangan makanan. Persebaran serabut floem sering kali sangat luas dan berfungsi untuk memberi sokongan pada tubuh tumbuhan.

Pembuluh tapis terdiri atas sel-sel berbentuk silindris dengan diameter 25 µm dan panjang 100-500 µm. Pembuluh tapis mempunyai sitoplasma tanpa inti. Dinding sel  komponen pembuluh tapis tidak berlignin sehingga lebih tipis daripada trakea. Pembuluh tapis adalah pembuluh angkut utama pada jaringan floem. Pembuluh ini bersambungan dan meluas dari pangkal sampai ke ujung tumbuhan.

LUNTURNYA DASAR NEGARA DALAM ERA GLOBALISASI

Dasar negara Indonesia adalah Pancasila. Dasar negara merupakan pandangan hidup bangsa. Setiap bangsa yang ingin berdiri kukuh dan memiliki tujuan jelas, diperlukan suatu pandangan hidup. Dengan pandangan hidup ini, suatu bangsa dapat menentukan arah dan memecahkan persoalan bangsa yang dihadapi karena pandangan hidup mengandung nilai-nilai luhur bangsa.

  Dengan begitu, pandangan hidup merupakan konsep dasar dari cita-cita bangsa, mengandung dasar pikiran terdalam yang merupakan kristalisasi dan institusionalisasi dari nilai-nilai yag dimiliki, suatu bangsa. Oleh karena itu, dasar negara pancasila tidak hanya sebagai pandangan hidup, tetapi juga mempunyai kekuatan hukum yang mengikat, karena suasana kebatinan dan cita-cita hukum bersama, serta tumbuh dalam praktik penyelenggaraan kenegaraan.
  Sementara itu, di era globalisasi ini, nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila mulai luntur. karena pancasila yang mempunnyai peran sebagai pandangan hidup bangsa, maka lunturnya pancasila berakibat lunturnya pula pandangan hidup bangsa bagi rakyatnya.
  Dalam sila pertama pancasila, yaitu ‘Ketuhanan Yang Maha Esa”. Dalam sila ini menjelaskan bahwa setiap bangsa Indonesia harus memilih satu agama yang harus dianutnya, bukan hanya itu, nilai ketuhanan di sini juga berarti bahwa masyarakat Indonesia harus melaksanakan kewajibannya sebagai umat beragama. Namun, di era globalisasi masyarakat Indonesia mulai lupa akan fungsinya sebagai hamba tuhan. Ini dibuktikan dengan banyaknya aksi kejahatan dan tindak korupsi yang kian merajalela, dan merupakan bukti bahwa masyarakat Indonesia sudah tidak takut akan Tuhannya.
  Dalam sila kedua pancasila, yaitu ‘Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab”. Pada sila ini menjelaskan bahwa  bangsa indonesia harus hidup dengan adil dan rasa kemanusiaan yang tinggi antar sesama manusia. Sedangkan sekarang ini, banyak terjadinya kasus pelanggaran hak asasi manusia, dan hukum di Indonesia masihlah pandang bulu.
  Dalam sila ketiga pancasila, yaitu ‘Persatuan Indonesia’. Dalam sila ini menjelaskan bahwa bangsa indonesia harus bersatu, yang dimaksud bersatu adalah  bangsa indonesia harus hidup dengan bahu membahu, tolong menolong dan saling menyayangi sesama bangsanya. Namun, di era globalisasi ini tidak ada lagi cinta terhadap sesama bangsa sehingga masyarakat indonesia enggan untuk bahu membahu dan tolong menolong  sesama bangsa indonesia. Ini dibuktikan dengan maraknya tawuran antar pelajar dan tawuran antar masyarakat. Ini merupakan bukti bahwa telah  lunturnya persatuan di negara Indonesia.
  Dalam sila keempat pancasila, yaitu ‘Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat, Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan’. Dalam sila ini menjelaskan bahwa bangsa indonesia dipimpin oleh seorang presiden dan wakil rakyat yang dipilih dengan cara musyawarah. Pemimpin bangsa harus bijaksana dalam memimpin bangsa indonesia agar terciptalah negara yang maju. Namun, di era globalisasi ini banyak pemerintah yang hanya mementingkan kepentingan individu saja dan tidak memperdulikan nasib rakyatnya. Ini dibuktikan dengan banyaknya tindak korupsi yang dilakukan oleh pemerintah. Ini membuktikan bahwa pemerintahan indonesia tidak lagi memimpin dengan bijaksana.
Kemudian, dalam sila ke lima pancasila, yaitu ‘Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Dalam sila ini menjelaskan bahwa pemimpin bangsa harus memberikan keadilan sosial untuk seluruh rakyat di indonesia. Namun, di era globalisasi ini pemimpin bangsa tidak lagi bisa adil kepada rakyat indonesia. Ini dibuktikan dengan tidak meratanya kesenjangan sosial yang di berikan oleh pemimpin bangsa Indonesia kepada rakyatnya. Ini membuktikan bahwa pemimpin indonesia tidak berlaku adil terhadap seluruh rakyat di Indonesia.
Dengan penjelasan tersebut, kita dapat mengetahui bahwa di era globalisasi ini pancasila hanya sebagai bahan bacaan di buku teks saja, banyak warga negara yang mempelajari tentang ideologi negara ini sejak bangku sekolah dasar, tapi masyarakat Indonesia telah lupa bagaimana menanamkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikerenakan lunturnya jiwa nasionalisme para pemuda akibat dari globalisasi. Tidak heran bahwa bangsa ini masihlah sangat tertinggal dari bangsa lain. Karena, bahkan para rakyatnya pun masih belum sadar betul akan pentingnya menanamkan ideologi bangsa dalam kehidupan sehari-hari.