A. Galaksi dan Rasi
Pada waktu malam hari yang cerah, kita dapat melihat ribuan bintang
di langit sebagai titik-titik cahaya. Sesungguhnya yang kamu lihat itu
belum seluruhnya. Ada jutaan bahkan milyaran bintang-bintang lain yang
tidak mampu kamu amati.
Bintang-bintang di langit, gas, dan debu saling mengikat karena
adanya gravitasi, menyatu membentuk kelompokkelompok raksasa yang
disebut galaksi. Di jagad raya terdapat banyak galaksi, dan milyaran
bintang tersebar di setiap galaksi. Kita hidup di galaksi Bimasakti,
yang mengandung sekitar 200 milyar bintang, salah satu bintang tersebut
adalah matahari. Jadi, matahari kita hanyalah satu di antara milyaran
bintang dalam salah satu galaksi. Betapa luas dan raksasanya jagad raya
ini, dan betapa agungnya Sang Maha Pencipta.
Semua bintang bergerak mengelilingi pusat galaksi. Matahari
mengelilingi pusat galaksi Bimasakti, dengan sekali putaran membutuhkan
waktu 240 juta tahun. Selain galaksi Bimasakti kita mengenal galaksi
Andromeda, awan Magellan besar, dan galaksi-galaksi yang diberi nama
berseri misalnya galaksi NGC (New General Catalog) 4565.
Sekelompok bintang dalam galaksi yang sama dapat menghasilkan suatu
bentuk tertentu jika dilihat dari bumi. Kelompok bintang ini disebut
rasi bintang, misalnya rasi bintang Ursa Mayor atau rasi bintang Biduk
Besar. Beberapa rasi zodiak yang sudah kamu kenal, yaitu rasi bintang
Cancer, Leo, dan Virgo. Masyarakat Indonesia akrab dengan rasi pari atau
gubuk penceng dan rasi waluku.
Pernahkah kamu mengamati salah satu rasi bintang di atas? Atau
mungkin kamu melihat rasi bintang yang lain. Untuk menentukan posisi
berbagai rasi bintang, memang harus diketahui bagaimana bintang-bintang
berubah posisi setiap malam, setiap musim dan terhadap perubahan
garis lintang.
B. Tata Surya
Bumi ini seperti bola kecil sekali yang bergerak mengelilingi
sebuah bintang. Bintang tersebut adalah Matahari. Selain Bumi,
terdapat planet-planet lain yang mengelilingi Matahari. Tidak hanya
Bumi yang mengelilingi Matahari, tetapi planet-planet lain,
satelit, asteroid, dan meteor juga mengelilingi Matahari. Semua
bendabenda langit menjadi satu kesatuan dan membentuk sebuah sistem yang
sangat teratur. Sistem ini disebut tata surya.
Tata surya kita terdiri atas bintang, planet, komet, asteroid dan
benda-benda langit lain yang membentuk satu sistem. Pusat sistem
tata surya kita adalah matahari.
Sejak ditemukannya Pluto pada tahun 1930, para astronom
memasukkan Pluto dalam kategori planet dalam tata surya kita, sehingga
sampai tahun 2006 ada sembilan planet dalam tata surya kita. Namun,
dalam konferensi tanggal 24 Agustus 2006 di Cekoslovakia, para astronom
yang tergabung dalam organisasi astronomi internasional (International Astronomical Union, IAU), memutuskan bahwa pluto tidak termasuk dalam kategori planet.
Menurut para astronom, benda langit bisa dikategorikan sebagai planet jika memenuhi kriteria sebagai berikut.
a. Mempunyai ukuran diameter lebih besar dari 2.000 km. berbentuk bulat
b. Memiliki orbit yang tidak memotong orbit planet lain.
b. Memiliki orbit yang tidak memotong orbit planet lain.
Orbit Pluto sedikit di bawah orbit Neptunus. Ukuran planet Pluto jauh
lebih kecil dari delapan planet lainnya dalam sistem tata surya. Ukuran
planet Pluto bahkan lebih kecil dari pada satelit (bulan) dari sistem
tata surya (bulan dari bumi, bulan dari Yupiter: Io, Europa, Ganymede,
Callisto, Titan dan Tritan). Sehingga berdasarkan hasil kajian para
astronom modern, terdapat 8 (delapan) planet dalam tata surya kita,
yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus, yang selalu beredar mengelilingi matahari.
Planet-planet yang terletak antara matahari dan sabuk asteroid
disebut planet dalam, sedangkan planet-planet yang terletak di luar
sabuk asteroid (dilihat dari matahari) disebut planet luar. Semua planet
dalam bersifat padat dan berbatuan, sedangkan planet-planet luar,
merupakan bola gas raksasa, bagian intinya mungkin berbentuk padat
tetapi permukaannya tidak. Semua planet luar memiliki cincin yang
tersusun dari debu dan gas beku. Sebutkan planet-planet yang termasuk
planet dalam dan planet luar.
Di bawah ini kita akan mendiskusikan karakteristik matahari dan masing-masing planet.
1. Matahari
Matahari adalah pusat tata surya. Matahari merupakan sebuah bintang
yang paling dekat dengan bumi. Seperti bintang lainnya, Matahari
merupakan sebuah benda panas yang tersusun oleh berbagai gas yang
bertekanan tinggi.
Matahari sebagai pusat tata surya. Matahari bukanlah bintang terbesar
di antara milyaran bintang dalam galaksi Bimasakti. Matahari juga bukan
bintang yang paling terang, tetapi mengapa matahari kelihatan paling
terang di antara bintang-bintang lain?
Jarak matahari dari bumi kita sekitar 150 juta kilometer.
Jarak ini disepakati sebagai 1 SA (Satuan Astronomi). Matahari merupakan bintang yang paling dekat dibandingkan bintang-bintang lainnya. Bintang terdekat kedua setelah matahari adalah Alpha Centauri, jaraknya lebih dari 200.000 SA. Jarak matahari hanyalah 1/546.000 kali jarak Sirrius ke bumi. Sirrius merupakan bintang yang paling terang.
Jarak ini disepakati sebagai 1 SA (Satuan Astronomi). Matahari merupakan bintang yang paling dekat dibandingkan bintang-bintang lainnya. Bintang terdekat kedua setelah matahari adalah Alpha Centauri, jaraknya lebih dari 200.000 SA. Jarak matahari hanyalah 1/546.000 kali jarak Sirrius ke bumi. Sirrius merupakan bintang yang paling terang.
Jika dilihat dari ukurannya, maka matahari tergolong bintang ukuran
sedang. Diameter matahari sekitar 1.380.000 km. Jika
dibandingkan diameter bumi, maka
diameter matahari 109 diameter bumi. Seandainya matahari berongga, kamu dapat memasukkan lebih dari satu juta bumi ke dalamnya. Tetapi kerapatan matahari lebih kecil dibandingkan kerapatan bumi, sehingga massa matahari hanya sekitar 340 ribu kali massa bumi.
diameter matahari 109 diameter bumi. Seandainya matahari berongga, kamu dapat memasukkan lebih dari satu juta bumi ke dalamnya. Tetapi kerapatan matahari lebih kecil dibandingkan kerapatan bumi, sehingga massa matahari hanya sekitar 340 ribu kali massa bumi.
Matahari merupakan bola gas raksasa, dengan lapisanlapisan seperti ditunjukkan gambar berikut, yaitu:
a. Inti (core): suhunya sekitar 14 juta Kelvin, tempat terjadinya reaksi nuklir yang menghasilkan energi sangat besar.
b. Fotosfer: suhunya sekitar 6.000 Kelvin, dengan ketebalan sekitar 300 km, merupakan bagian matahari yang dapat kita lihat. Namun, janganlah kamu menatap matahari secara langsung, karena dapat menyebabkan kerusakan pada mata.
c. Kromosfer: atmosfer matahari, bersuhu sekitar 4.500 Kelvin dan ketebalannya 2.000 km.
d. Korona: atmosfer luar matahari, bersuhu sekitar 1 juta Kelvin dan ketebalannya sekitar 700.000 km.
b. Fotosfer: suhunya sekitar 6.000 Kelvin, dengan ketebalan sekitar 300 km, merupakan bagian matahari yang dapat kita lihat. Namun, janganlah kamu menatap matahari secara langsung, karena dapat menyebabkan kerusakan pada mata.
c. Kromosfer: atmosfer matahari, bersuhu sekitar 4.500 Kelvin dan ketebalannya 2.000 km.
d. Korona: atmosfer luar matahari, bersuhu sekitar 1 juta Kelvin dan ketebalannya sekitar 700.000 km.
Di antara inti dan fotosfer terdapat daerah radiasi dan daerah
konveksi. Di daerah tersebut energi berpindah secara radiasi dan
konveksi.
Di permukaan matahari terdapat berbagai aktivitas, antara lain
sunspot (bintik hitam), flare (letupan cahaya yang menyembarkan
partikel-partikel bermuatan listrik), protuberans (ledakan mendadak dan
segera lenyap), serta yang terbesar adalah prominensa (kilauan gas yang
mengalami kondensasi kemudian jatuh kembali ke permukaan matahari).
Energi panas yang dipancarkan Matahari memungkinkan terjadinya
kehidupan di Bumi. Selain itu, tanpa pemantulan cahaya Matahari, kita
tidak dapat melihat anggotaanggota lain dari tata surya, kecuali komet
dan meteor.
a. Energi Matahari
Sumber energi Matahari berasal dari reaksi fusi, yaitu penggabungan
inti-inti atom Hidrogen membentuk inti-inti atom Helium. Akibat reaksi
kimia pada inti Matahari, maka terjadi pengurangan massa Matahari yang
berubah menjadi energi Matahari. Oleh Albert Einstein, besarnya
energi dirumuskan:
Energi Matahari ini dipancarkan ke segala arah. Bumi memperoleh
sumber kehidupan dari Matahari. Tidak mungkin di Bumi ada kehidupan
tanpa adanya energi Matahari. Oleh karena itu Matahari merupakan sumber
energi Bumi.
b. Lapisan-lapisan Matahari
Matahari tersusun oleh beberapa daerah yang berbeda, yaitu atmosfer
Matahari, fotosfer, dan inti Matahari. Atmosfer Matahari terdiri atas
dua lapisan. Lapisan sebelah dalam disebut kromosfer atau bola warna.
Lapisan ini menjulang sejauh 12.000 km di atas permukaan Matahari.
Lapisan atas atau sebelah luar terdapat korona atau mahkota. Korona
ini membentuk lingkaran cahaya putih indah yang mengelilingi keseluruhan
Matahari dan menyorotkan pita cahaya yang panjangnya berjuta-juta
kilometer ke arah ruang angkasa.
Kita biasanya tidak dapat melihat kromosfer dan korona. Efek atmosfer
kita sendiri serta cahaya yang menyilaukan dari fotosfer merintangi
kita untuk melihatnya. Akan tetapi, ketika terjadi gerhana Matahari
total, atmosfer Matahari akan terlihat.
Untuk mengamati korona, kamu tidak harus menunggu saat gerhana. Kamu
dapat melihatnya melalui sebuah teleskop khusus yang disebut koronagraf
yang dapat menghasilkan suatu gerhana Matahari buatan.
Fotosfer merupakan lapisan yang menyelubungi lapisan inti Matahari.
Suhu pada lapisan ini ± 6.000°C. Inti Matahari merupakan lapisan
terdalam, tempat berlangsungnya reaksi inti.
2. Planet-planet
a. Merkurius
Merkurius adalah planet terdekat dari matahari, jaraknya
sekitar 58 juta kilometer dari matahari. Merkurius tidak mudah dilihat dengan mata telanjang. Merkurius tetapi sering terlihat di saat fajar dan senja hari, sehingga dianggap sebagai bintang pagi dan bintang malam.
sekitar 58 juta kilometer dari matahari. Merkurius tidak mudah dilihat dengan mata telanjang. Merkurius tetapi sering terlihat di saat fajar dan senja hari, sehingga dianggap sebagai bintang pagi dan bintang malam.
Merkurius merupakan planet terkecil, diameternya sekitar 4.862
km. Permukaan Mercurius sangat panas dan kering. Suhu permukaan
Mercurius dapat mencapai 427° C pada tengah hari dan –184° C pada tengah
malam. Permukaan Mercurius mempunyai sejumlah kawah atau lubang ledakan
yang terjadi akibat tabrakan dengan meteor dan komet.
Gravitasi pada permukaan planet Merkurius adalah sekitar sepertiga gravitasi pada permukaan Bumi.
Merkurius bergerak mengelilingi matahari sekali putaran dalam waktu
88 hari dan berotasi dengan periode 59 hari. Merkurius tidak memiliki
satelit.
b. Venus
Venus merupakan planet terdekat kedua dari matahari dalam tata surya
kita. Jaraknya dari matahari sekitar 108 juta kilometer. Permukaan
planet ini diselimuti awan tebal karbondioksida sehingga sulit
dilihat. Awan tersebut menahan energi matahari yang mengenai
permukaan Venus sehingga energi tetap terperangkap. Hal ini menyebabkan
suhu permukaan planet Venus luar biasa
tingginya, sekitar 480 oC. Suhu ini cukup panas untuk melebur logam, misalnya aluminium.
tingginya, sekitar 480 oC. Suhu ini cukup panas untuk melebur logam, misalnya aluminium.
Permukaan planet Venus terdiri dari dataran rendah yang rata dan
dataran tinggi yang berbentuk oleh gunung api dan aliran lahar.
Dipercaya bahwa gunung berapi terus meletus di planet ini.
Venus sering disebut bintang pagi atau bintang senja karena sering terlihat berkilauan dari bumi pada pagi atau senja hari.
Ukuran Venus hampir sama dengan bumi, diameternya hanya berselisih
sekitar 600 km lebih kecil dari bumi. Venus mengelilingi matahari sekali
putaran dalam 225 hari. Periode rotasinya 243 hari dengan arah rotasi
berlawanan dengan planet-planet lain. Venus juga tidak memiliki satelit,
seperti Merkurius.
c. Bumi
Bumi sebenarnya bukan planet yang terbesar, namun
bagi kita adalah terpenting dari seluruh planet, karena inilah tempat tinggal kita. Karena jaraknya dari matahari, adanya atmosfer yang bersifat melindungi, dan suatu campuran bahan kimia organik yang tepat mengakibatkan Bumi adalah satu-satunya planet dalam tata surya yang dapat mendukung kehidupan. Bumi adalah planet ketiga dalam tata surya kita.
bagi kita adalah terpenting dari seluruh planet, karena inilah tempat tinggal kita. Karena jaraknya dari matahari, adanya atmosfer yang bersifat melindungi, dan suatu campuran bahan kimia organik yang tepat mengakibatkan Bumi adalah satu-satunya planet dalam tata surya yang dapat mendukung kehidupan. Bumi adalah planet ketiga dalam tata surya kita.
Keadaan permukaan planet bumi sangat berbeda dibandingkan permukaan
planet Merkurius dan Venus. Suhu dan tekanan di permukaan bumi
memungkinkan air berada dalam wujud padat, cair, maupun gas. Bumi
adalah suatu planet yang dinamis, yang secara konstan mendaur ulang
dirinya sendiri.
Bumi berdiameter sekitar 12.700 km. Rata-rata periode revolusinya
365,25 hari dan periode rotasinya sekitar 24 jam. Bumi memiliki satu
satelit, yaitu bulan.
1) Bagian-bagian Bumi
Bumi terdiri atas tiga bagian, yaitu udara, air, dan bagian padat
atau seperti yang dikatakan seorang ilmuwan, atmosfer, hidrosfer, dan
litosfer.
Atmosfer adalah udara yang mengelilingi Bumi, terdiri atas sekitar
78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% gas-gas lain, termasuk uap air, debu,
dan karbon dioksida.
Lapisan bawah dari selubung udara adalah troposfer. Dalam bahasa
Yunani tropos berarti ”berubah”. Troposfer merupakan daerah tempat
perubahan-perubahan besar terjadi yaitu suhu, tekanan, dan kadar uap
air. Walaupun sebagian besar perubahan atmosfer relatif terjadi di dekat
Bumi, troposfer meluas sampai suatu ketinggian sekitar 10 km. Pada
batas luar troposfer terdapat zona pemisah antara troposfer dan lapisan
lainnya.
Lapisan selanjutnya adalah stratosfer yang merupakan zona angin aneh
yang dikenal sebagai aliran jet. Pada aliran jet ini aliran udara sangat
kuat dan bergerak cepat, dapat mencapai kecepatan 400 km/jam. Suhu di
dalam stratosfer naik dari tingkat bawah –60°C pada ketinggian 10 km
sampai ke tingkat atas 0° C pada ketinggian 40 km.
Lapisan selanjutnya adalah termosfer. Daerah udaranya
sangat tipis karena terbuka oleh radiasi dari ruang angkasa danMatahari. Pada ketinggian 400 km atau lebih terdapat eksosfer yang dipandang sebagai pinggiran atmosfer yang paling luar.
sangat tipis karena terbuka oleh radiasi dari ruang angkasa danMatahari. Pada ketinggian 400 km atau lebih terdapat eksosfer yang dipandang sebagai pinggiran atmosfer yang paling luar.
d. Mars
Mars merupakan planet keempat dari matahari. Mars berukuran lebih
kecil dari bumi, diameternya sekitar 6.800 kilometer. Jaraknya
dari matahari sekitar 228 juta kilometer, dengan periode revolusi 687
hari, dan berotasi dengan periode sekitar 24,6 jam.
Belahan selatannya adalah suatu permukaan tua yang stabil
dengan banyak orang kawah atau lubang ledakan, sedangkan belahan
utaranya menjaga arus lahar dari gunung berapi dahsyat yang paling besar
dalam sistem tata surya.
Untuk menyelidiki permukaan planet Mars, bukan manusia yang dikirim
ke sana melainkan robot kecil Amerika Serikat, yaitu Viking 1 dan Viking
2. Dari hasil penyelidikan terdapat tanda-tanda bahwa pada masa lalu di
Mars ada air (cairan). Mars memiliki dua satelit, yaitu Phobos dan
Deimos.
Planet Mars adalah planet yang paling mirip dengan Bumi, sehingga
para ilmuwan terus melakukan serangkaian penelitian apakah memungkinkan
bagi manusia untuk hidup di planet ini.
e. Jupiter
Yupiter adalah planet kelima dalam tata surya kita dan merupakan
planet terbesar. Garis tengah Yupiter 142.860 km, volumenya sekitar
1.300 kali volume bumi. Meskipun letaknya jauh, Yupiter lebih mudah
dilihat karena dua hal, yaitu ukurannya sangat besar dan memantulkan
lebih dari 70% cahaya matahari yang diterimanya. Bandingkan dengan
bulan yang hanya memantulkan sekitar 7% cahaya yang diterimanya.
Meskipun ukurannya besar, untuk berotasi Yupiter hanya membutuhkan
waktu rotasi 9,8 jam; sekitar 2,5 kali lebih cepat dibandingkan
bumi. Periode revolusinya sekitar 12 tahun. Atmosfer Jupiter terdiri
dari hidrogen dan helium, serta mempunyai awan dari amoniak dan kristal
es.
Gas berwarna merah berputar lambat mengelilingi tengah-tengah planet
Yupiter. Ini membentuk ikat pinggang merah raksasa yang dapat
menghasilkan badai besar di permukaan Yupiter. Yupiter memiliki 16
satelit, beberapa di antaranya lebih besar dari Pluto. Empat di antara
satelit-satelit Yupiter adalah Io, Eropa, Ganymeda, dan Calisto.
Sistem Jupiter dan satelit-satelitnya menyerupai miniatur tata surya.
Planet Jupiter mempunyai hari yang paling pendek dibanding
planet-planet lain karena periode rotasi planet Jupiter ini hanya kurang
lebih 10 jam. Malam hari pada planet Jupiter adalah jauh dari gelap,
langit terlihat terang oleh banyaknya bulan.
f. Saturnus
Saturnus merupakan benda langit yang sangat mempesona karena
cincincincinnya. Cincin Saturnus kelihatan lebih lebar
dibandingkan cincin planet lain, karena terdiri atas
ratusan cincin-cincin kecil. Cincin kecil tersusun dari gas beku dan
butiran-butiran debu yang diperkirakan merupakan bekas peninggalan dari
suatu satelit terdahulu yang telah hancur oleh suatu benturan
dengan satelit yang lain.
Keindahan Saturnus ini tidak begitu menonjol karena letaknya sangat
jauh. Saturnus berjarak 1.428 juta kilometer dari matahari, jarak ini
hampir 10 kali jarak bumi-matahari.
Saturnus berdiameter sekitar 120.000 kilometer, jadi merupakan planet
terbesar kedua setelah Yupiter. Kepadatan planet Saturnus sangat rendah
sedemikian hingga planet dahsyat ini bisa mengapung di atas air. Hal
ini diperkirakan karena planet Saturnus berisi kebanyakan gas helium dan
hidrogen. Planet ini juga dapat menghasilkan panas sendiri akibat
sparasi gas.
Periode revolusinya 29,5 tahun; sedangkan periode rotasinya
sangat cepat yaitu 10,6 jam. Karena kerapatannya rendah dan
berotasi cepat menyebabkan Saturnus bentuknya pipih. Saturnus memiliki
21 satelit, yang terbesar yaitu Titan.
g. Uranus
Planet Uranus adalah urutan ketujuh dari Matahari. Yang membedakan planet Uranus dari planet-planet yang lain
adalah bahwa salah satu kutubnya menghadap ke Matahari. Uranus berotasi pada sumbu yang sebidang dengan bidang edarnya mengelilingi matahari. Hal ini berbeda dengan planet-planet lain. Satu teori menyatakan bahwa hal ini diakibatkan planet Uranus ditabrak oleh suatu objek besar, sehingga bergeser ke sisinya. Sedangkan objek yang menabraknya hancur dan bekas meninggalannya membentuk awan uap air batu-batu di sekitar Uranus yang membentuk cincin tipis.
adalah bahwa salah satu kutubnya menghadap ke Matahari. Uranus berotasi pada sumbu yang sebidang dengan bidang edarnya mengelilingi matahari. Hal ini berbeda dengan planet-planet lain. Satu teori menyatakan bahwa hal ini diakibatkan planet Uranus ditabrak oleh suatu objek besar, sehingga bergeser ke sisinya. Sedangkan objek yang menabraknya hancur dan bekas meninggalannya membentuk awan uap air batu-batu di sekitar Uranus yang membentuk cincin tipis.
Uranus berotasi dalam waktu 11 jam dan berevolusi dalam waktu sekitar 84 tahun.
Jarak Uranus dari matahari sekitar 2.870 juta kilometer, karena itu
Uranus menjadi planet ketujuh setelah Saturnus dalam tata surya
kita. Diameter Uranus sekitar 50.100 kilometer. Uranus memiliki 5
satelit, yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon. Sebagaimana
Saturnus, Uranus juga dikelilingi cincin-cincin.
Ada teori yang menyatakan bahwa cincin tipis yang menyelubungi planet
Uranus terbentuk akibat salah satu satelinya dihantam oleh meteor.
Seperti Neptunus, kebanyakan dari Uranus adalah suatu samudra air
yang kotor yang tecampur gas metana dan amoniak. Atmosfernya yang
terdiri dari helium dan hidrogen memperlihatkan suatu jejak gas metana
yang memberi warna hijau kebiru-biruan pada planet ini.
h. Neptunus
Neptunus merupakan planet kedelapan dalam tata surya kita. Jaraknya
dari matahari sekitar 4.500 juta km. Untuk sekali putaran mengelilingi
matahari, Neptunus membutuhkan waktu 165 tahun. Periode rotasinya 16
jam. Diameter Neptunus hampir empat kali diameter bumi, yaitu sekitar
48.600 km. Neptunus memiliki delapan satelit, dua diantaranya adalah
Triton dan Nereid.
Keadaan planet Neptunus hampir sama dengan planet Uranus. Kedua
planet ini sering disebut planet kembar. Neptunus adalah planet dalam
tata surya yang paling berangin. Pada planet ini dapat terjadi badai
sangat besar yang mencapai sepuluh kali kekuatan suatu angin topan di
Bumi, hampir cukup untuk memecahkan tembok suara. Apa yang menyebabkan
badai besar ini menjadi salah satu misteri yang besar dari
planet Neptunus.
Pada planet Neptunus mungkin tidak terdapat batasan-batasan antara
lapisanlapisannya. Planet ini mempunyai suatu inti yang kecil dari batu
karang dan dikelilingi oleh suatu samudra bercampur dengan lumpur dan
material berbatu. Atmosfernya yang terdiri dari helium dan hidrogen.
Seperti pada Uranus, sedikit gas metana memberikan warna hijau
kebiru-biruan pada planet ini.
Gerakan planet-planet mengitari Matahari disebabkan oleh adanya gaya
gravitasi. Secara umum, hukum gravitasi mengatakan bahwa benda-benda
yang memiliki massa akan tarik-menarik yang besarnya berbanding terbalik
dengan kuadrat jaraknya. Semakin besar jaraknya semakin kecil
gaya tariknya dan semakin kecil jaraknya semakin besar gaya tariknya.
Gaya gravitasi Matahari dirumuskan sebagai berikut.
Gaya gravitasi Matahari mampu membuat lintasan planet berbentuk
elips. Perhatikan gambar lintasan-lintasan planet di dalam tata surya.
Untuk memahami perbandingan antarplanet, perhatikan tabel berikut.
Tabel data perbandingan planet-planet berdasarkan jari- ari dan jarak rata-rata ke Matahari.
Planet | Diameter Rata-rata (km) |
Jarak Rata-Rata dari Matahari (km) |
Massa (kg) |
Periode Rotasi |
Periode Revolusi |
Merkurius | 4.862 | 58 juta | 3,29 × 10^23 | 59 hari | 88 hari |
Venus | 12.190 | 108 juta | 4,90 × 10^24 | –243 hari | 225 hari |
Bumi | 12.725 | 149,6 juta | 5,98 × 10^24 | 23,9 jam | 365 hari |
Mars | 6.780 | 228 juta | 6,58 × 10^23 | 24,6 jam | 687 hari |
Jupiter | 142.860 | 779 juta | 1,90 × 10^27 | 9,8 jam | 11,9 tahun |
Saturnus | 120.000 | 1.428 juta | 5,68 × 10^26 | 10,2 jam | 29,5 tahun |
Uranus | 50.100 | 2.875 juta | 8,97 × 10^25 | –10,8 jam | 84 tahun |
Neptunus | 48.600 | 4.500 juta | 1,02 × 10^26 | 15,8 jam | 164,8 tahun |
Setiap planet mengitari Matahari dalam sebuah lintasan elips yang
disebut orbit planet. Orbit segenap planet hampir pada bidang yang sama.
Johannes Kepler (1571–1630) telah meneliti gerak planetplanet dalam mengelilingi Matahari, kemudian merumuskannya dalam Hukum Kepler.
Hukum I Kepler
Lintasan setiap planet berbentuk elips dan Matahari terletak di salah satu fokus elips.
Hukum II Kepler
Dalam waktu yang sama, planet menempuh bidang yang luasnya sama.
Hukum III Kepler
Kuadrat periode revolusi planet berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak planet terhadap Matahari.
Johannes Kepler (1571–1630) telah meneliti gerak planetplanet dalam mengelilingi Matahari, kemudian merumuskannya dalam Hukum Kepler.
Hukum I Kepler
Lintasan setiap planet berbentuk elips dan Matahari terletak di salah satu fokus elips.
Hukum II Kepler
Dalam waktu yang sama, planet menempuh bidang yang luasnya sama.
Hukum III Kepler
Kuadrat periode revolusi planet berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak planet terhadap Matahari.
C. Banda Langit Lain
1. Asteroid
Menurut Titus Bode, ada daerah kosong antara Mars dan Jupiter. Para
ahli astronomi pada masa Bode yakin bahwa ada sebuah planet yang belum
diketahui di antara kedua benda itu. Untuk menelitinya, pada tanggal 1
Januari 1801, seorang ahli astronomi Italia, Giuseppi Piazzi menemukan
sebuah benda langit dalam ruang angkasa di antara orbit Mars dan
Jupiter. Kemudian, benda ini dinamakan Ceres yang diketahui mempunyai
diameter sekitar 1.000 km. Lambat laun daerah kosong di antara Mars dan
Jupiter ditemukan benda-benda kecil
lain yang mirip planet.
lain yang mirip planet.
Di dalam asteroid, sekarang telah ditemukan lebih dari 50.000 benda kecil semacam Ceres. Seandainya tidak dekat
dengan Yupiter, sabuk asteroid mungkin telah menjadi planet. Gaya gravitasi dari Yupiter yang sangat besar tak memungkinkan materi asteroid berubah menjadi planet.
dengan Yupiter, sabuk asteroid mungkin telah menjadi planet. Gaya gravitasi dari Yupiter yang sangat besar tak memungkinkan materi asteroid berubah menjadi planet.
2. Komet
Komet tersusun dari debu dan gas beku seperti es. Komet memiliki
inti kecil yang kadang-kadang terang seperti bintang saat melintas dekat
dengan matahari. Inti tersebut dikelilingi kabut, biasanya disebut
koma, dan gabungan inti dengan koma membentuk kepala komet.
Komet tidak tunduk pada berbagai hukum yang menguasai kesembilan
planet dan beribu-ribu asteroid. Komet bukannya bergerak di dalam orbit
yang hampir sirkuler pada arah yang tunggal, tetapi berputar sekeliling
Matahari dalam bentuk elips yang memanjang luar biasa dan ke
setiap arah. Komet berada sedemikian jauh dari Matahari sehingga tidak
kelihatan meskipun dengan menggunakan teleskop terbesar yang dimiliki
manusia. Dahulu, orang menganggap bahwa beberapa komet berasal jauh dari
luar tata surya, kemudian mendekati Matahari dan ketika
meninggalkan Matahari komet tidak akan kembali lagi. Sekarang, secara
umum telah disepakati bahwa komet termasuk anggota keluarga Matahari.
Pada saat mula-mula ditemukan, komet biasanya tampak
sebagai benda yang suram dan terpencar. Pusatnya merupakan bagian yang terpadat. Bagian padat ini disebut sebagai inti. Daerah mirip tudung yang mengelilingi inti disebut koma. Pada saat komet mendekati Matahari, koma menjadi lebih cerah. Pada jarak sekitar 160 juta km dari Matahari, beberapa komet menunjukkan zat berkabut yang mengalir dan menjauhi Matahari serta membentuk ekor. Ekor ini tampak terdiri atas gas yang sangat tipis yang bersinar dengan menyerap dan memantulkan cahaya Matahari yang jatuh di atasnya. Komet dipaksa menjauhi Matahari oleh tekanan angin Matahari. Banyak komet tidak pernah mengembangkan ekor. Komet-komet itu akan tetap menjadi benda yang kabur.
sebagai benda yang suram dan terpencar. Pusatnya merupakan bagian yang terpadat. Bagian padat ini disebut sebagai inti. Daerah mirip tudung yang mengelilingi inti disebut koma. Pada saat komet mendekati Matahari, koma menjadi lebih cerah. Pada jarak sekitar 160 juta km dari Matahari, beberapa komet menunjukkan zat berkabut yang mengalir dan menjauhi Matahari serta membentuk ekor. Ekor ini tampak terdiri atas gas yang sangat tipis yang bersinar dengan menyerap dan memantulkan cahaya Matahari yang jatuh di atasnya. Komet dipaksa menjauhi Matahari oleh tekanan angin Matahari. Banyak komet tidak pernah mengembangkan ekor. Komet-komet itu akan tetap menjadi benda yang kabur.
Berdasarkan pengamatan, komet selalu muncul secara periodik. Misalnya
komet Halley muncul setiap 75 atau 76 tahun sekali. Komet Halley muncul
terakhir tahun 1986 dan diperkirakan muncul lagi tahun 2016 atau 2062.
3. Meteor
Di ruang angkasa banyak terdapat benda padat yang bergerak
berterbangan tidak beraturan. Benda-benda tersebut mungkin berasal dari
serpihan asteroid, serpihan ekor komet, atau pecahan benda-benda langit
lain. Karena mendapat pengaruh gaya gravitasi bumi, serpihan-serpihan
benda langit tersebut bergerak melesat ke arah bumi, dan terbakar karena
gesekan dengan materi atmosfer. Timbullah nyala terang terlihat
seperti bintang beralih (berpindah), itu yang disebut meteor.
Umumnya meteor habis terbakar sebelum sampai di permukaan bumi, namun
ada meteor yang ukurannya sangat besar sehingga sampai di permukaan
bumi, disebut meteorit. Contoh meteorit yang jatuh di Greenland dan
Arizona Amerika Serikat.
4. Satelit
Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus mempunyai satelit
atau bulan yang berputar mengelilingi planet-planet tersebut. Dari
hasil pengamatan para astronom baru-baru ini, mungkin Pluto mempunyai
satelit.
Jumlah satelit setiap planet berbeda-beda. Perhatikan satelit alamiah dari planet-panet di tata surya pada tabel berikut!
Jumlah satelit setiap planet berbeda-beda. Perhatikan satelit alamiah dari planet-panet di tata surya pada tabel berikut!
Daftar nama dan jumlah satelit alamiah dalam tata surya.
No | Planet | Nama Satelit | Jumlah Satelit |
1 | Merkurius | - | 0 |
2 | Venus | - | 0 |
3 | Bumi | Bulan | 1 |
3 | Mars | Phobos dan Demos | 2 |
4 | Jupiter | Thebe, Io, Europa, Ganymede, Calistio, Leda, Himalia, Lysithea, Elara, Aananke, Carme, Pasiphea, Sinope, dan 3 lagi belum ada namanya. | 16 |
6 | Saturnus | Atlas, 1980 S27, 1980 S26, Euphemetheus, Janus, Mimas, Coorbital, Encelandus, Tethys, Telesto, Calypso, Dione, Dione coorbital, 1980 S5, 1980 S6, Rhea, Titan, Hyperion, Lapetus, Phoebe. | 21 |
7 | Uranus | Ariel, Umbriel, Titania, Oberon, Miranda, Puck, Cordelia, Ophelia, Bianca, Cresida, Desemona, Juliet, Portia, Rosalin, Belinda. | 15 |
8 | Neptunus | Triton, Nereid, Naiad, Thalasa, Despina, Galatea, Larissa, Proteus. | 8 |
D. Gerak Bumi dan Bulan
1. Rotasi Bumi
Bumi berputar mengitari garis khayal yang disebut sumbu atau poros.
Perputaran bumi pada porosnya disebut rotasi. Sekali berotasi bumi
membutuhkan waktu 24 jam (23 jam 56 menit 4,09 detik) atau disebut satu
hari.
Karena bumi berotasi maka daerah tertentu di permukaan bumi tidak
terus-menerus menghadap matahari. Bagian bumi yang menghadap matahari
akan mengalami siang dan bagian lain yang membelakangi matahari
mengalami malam.
Belahan bumi bagian timur lebih dahulu menghadap matahari
dibandingkan belahan bumi bagian barat. Oleh karena itu, orang yang
tinggal di Irian Jaya lebih dulu mengalami pagi dibandingkan orang yang
tinggal di Kalimantan, apalagi orang yang tinggal di Aceh.
Disamping karena rotasi bumi mengakibatkan beberapa peristiwa
diantaranya adalah menyebabkan terjadinya siang dan malam, gerak
semu harian benda langit, terjadi pemepatan bentuk Bumi di daerah kutub
dan penggembungan di daerah ekuator, pembelokan arah angin, menyebabkan
terjadinya perbedaan waktu untuk tempat-tempat yang berbeda derajat
bujurnya.
2. Revolusi Bumi
Revolusi Bumi adalah gerak Bumi mengelilingi Matahari.
Periode revolusi Bumi adalah 1 tahun, yaitu 365,25 hari atau 365 ¼ hari. Revolusi Bumi menyebabkan beberapa peristiwa, yaitu gerak semu Matahari, pergantian musim, perubahan lamanya siang dan malam, dan terlihatnya rasi bintang yang berbeda-beda dari bulan ke bulan.
Periode revolusi Bumi adalah 1 tahun, yaitu 365,25 hari atau 365 ¼ hari. Revolusi Bumi menyebabkan beberapa peristiwa, yaitu gerak semu Matahari, pergantian musim, perubahan lamanya siang dan malam, dan terlihatnya rasi bintang yang berbeda-beda dari bulan ke bulan.
Ketika berevolusi, Bumi tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika,
melainkan miring dengan arah yang sama dan membentuk sudut 23,5°. Oleh
karena itu terdapat empat kedudukan Bumi pada orbitnya, yaitu sebagai
berikut:
a. Tanggal 21 Maret sampai dengan 21 Juni. Kutub utara Bumi makin
condong ke arah Matahari, sedangkan kutub selatan Bumi makin condong
menjauhi Matahari. Akibatnya, belahan Bumi utara mengalami musim semi,
sedangkan belahan Bumi selatan mengalami musim gugur.
b. Tanggal 21 Juni sampai dengan 23 September. Kutub selatan menjauhi
Matahari, sedangkan kutub utara makin dekat dengan Matahari. Matahari
tidak terbenam selama 24 jam di kutub utara, sedangkan kutub selatan
tetap malam sepanjang hari. Akibatnya, belahan Bumi utara
mengalami musim panas, sedangkan belahan Bumi selatan mengalami musim
dingin.
c. Tanggal 23 September sampai dengan 22 Desember. Belahan Bumi utara
mengalami siang lebih lama daripada malamnya, sedangkan di kutub
selatan sebaliknya. Kutub utara Bumi condong menjauhi Matahari sehingga
mengalami musim gugur, sedangkan kutub selatan makin condong ke
Matahari sehingga mengalami musim semi.
d. Tanggal 22 Desember sampai dengan 21 Maret. Kutub
selatan makin condong ke arah Matahari sehingga mengalami musim panas. Sebaliknya, kutub utara mengalami musim dingin karena letaknya makin jauh dari Matahari.
selatan makin condong ke arah Matahari sehingga mengalami musim panas. Sebaliknya, kutub utara mengalami musim dingin karena letaknya makin jauh dari Matahari.
Perubahan kedudukan Bumi terhadap orbitnya mengakibatkan terjadinya
pergantian musim seperti yang dijelaskan di atas. Perbedaan musim di
belahan Bumi dirangkum pada tabel berikut.
Perbedaan empat musim di belahan Bumi
Waktu | Belahan Bumi Utara | Belahan Bumi Selatan |
21 Maret – 21 Juni | Musim semi | Musim gugur |
21 Juni – 23 Sep | Musim panas | Musim dingin |
23 Sep – 22 Des | Musim gugur | Musim semi |
22 Des – 21 Maret | Musim dingin | Musim panas |
Kedudukan Matahari setiap tahunnya seolah-olah bergeser dari
katulistiwa (21 Maret) ke garis balik utara, yaitu 23,5° LU (21 Juni),
kemudian kembali ke katulistiwa (23 September), menuju ke garis balik
selatan 23,5° LS (22 Desember) dan akhirnya kembali lagi ke katulistiwa
(21 Maret). Gerak inilah yang disebut gerak semu Matahari. Perhatikan
Gambar berikut.
3. Gerakan Bulan
Bumi mempunyai sebuah satelit yaitu Bulan. Bulan mengelilingi Bumi
pada suatu orbit. Bulan merupakan benda langit terdekat dari Bumi.
Berbeda dengan Bumi, Bulan tidak mempunyai atmosfer sehingga
permukaan Bulan berhubungan langsung dengan luar angkasa. Oleh karena
itu di Bulan tidak ditemukan kehidupan karena tidak tersedianya udara
dan air.
Dalam peredarannya, Bulan melakukan tiga gerakan sekaligus yaitu
rotasi, revolusi, dan bersama-sama dengan Bumi mengitari Matahari.
Periode rotasinya sama dengan periode revolusinya. Rotasi Bulan memiliki
dua macam periode. Periode pertama adalah periode sideris/bulan sideris, periode ini mengacu ke satu bintang jauh selain Matahari. Satu bulan sideris kira-kira 27,3 hari. Periode kedua adalah periode sinodis
yang mengacu ke Matahari. Satu bulan sinodis kira-kira 29,5
hari. Periode sinodis dapat ditentukan melalui pengamatan dari saat
terjadinya bulan baru sampai bulan baru berikutnya. Satu bulan sinodis
digunakan sebagai dasar penanggalan Komariyah (penanggalan Islam).
4. Fase Bulan
Bentuk bulan yang tampak berbeda ketika kamu lihat dari Bumi disebut fase Bulan.
Bulan tidak memancarkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya
yang diterima dari matahari. Bagian bulan yang dapat kita lihat hanyalah
bagian yang mendapat cahaya matahari dan dipantulkan ke bumi. Karena
bulan berevolusi, maka bagian bulan yang memantulkan cahaya matahari
diterima ke bumi, berubah-ubah.
gambar fase bulan
5. Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan
Karena Bumi dan Bulan bersama-sama mengelilingi Matahari, pada suatu
saat kedudukan Bumi, Bulan, dan Matahari akan sejajar. Jika Bumi berada
di antara Matahari dan Bulan maka cahaya Matahari ke Bumi akan
terhalangi. Kejadian ini disebut dengan gerhana Bulan.
Sebaliknya, jika bulan berada di antara Bumi dan Matahari maka sebagian
daerah di Bumi tidak mendapat sinar Matahari. Kejadian ini dinamakan gerhana Matahari.
a. Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi jika posisi bulan terletak antara
bumi dan matahari, seperti gambar berikut.
bumi dan matahari, seperti gambar berikut.
Akibatnya bulan membentuk bayangan di bumi, sehingga orang yang
tinggal di belahan bumi tersebut tidak dapat melihat matahari. Ukuran
bulan lebih kecil dari ukuran matahari, karena itu hanya sebagian kecil
permukaan bumi yang benar-benar ditutupi bayangan bulan dan sama sekali
tidak mendapatkan cahaya matahari. Daerah ini mengalami gerhana matahari
total.
b. Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi saat matahari, bumi, bulan terletak satu garis
lurus. Saat gerhana bulan, bumi terletak di antara matahari dan bulan,
sehingga cahaya matahari mengenai bumi dan tidak sampai di bulan.
Akibatnya bulan tidak memantulkan cahaya sama sekali ke bumi. Keadaan
ini disebut gerhana bulan (Gambar 13.16).
6. Pasang Surut Air Laut
Pasang adalah keadaan ketika air laut naik dan surut adalah keadaan
di mana permukaan air laut turun. Pasang surut air laut terutama karena
gravitasi Bulan meskipun juga dipengaruhi gravitasi Matahari. Hal
ini karena jarak Bumi lebih dekat ke Bulan daripada jarak bumi
ke Matahari. Ingat bahwa gaya gravitasi pada dua buah benda besarnya
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak benda tersebut.
Karena gravitasi Bulan ini, lautan akan tertarik sehingga menimbulkan
air pasang. Ketika jarak Bumi dan Bulan menjauh, gaya gravitasi Bulan
akan menurun. Hal ini mengakibatkan laut akan surut. Pasang besar
terjadi saat Bulan dan Matahari menghasilkan gaya tarik (gaya gravitasi)
yang segaris. Hal ini terjadi saat Bulan purnama dan Bulan baru.
E. Penerbangan Angkasa Luar
Satelit ditempatkan di orbit tertentu sehingga dapat mencatat bahkan
merekam gambar, kemudian dikirimkan ke bumi untuk dianalisis.
1. Satelit
Satelit adalah benda yang mengorbit atau bergerak mengitari benda
langit yang lebih besar. Ada dua jenis satelit, yaitu satelit alam,
misalnya bulan dan satelit buatan, misalnya Sputnik 1 (milik Uni Soviet)
atau Palapa (milik Indonesia).
Satelit banyak membantu memberikan informasi tentang bulan, bumi, dan
benda-benda langit lain kepada kita. Satelit juga menjadikan sistem
komunikasi menjadi lebih baik. Satelit membantu ahli lingkungan
mempelajari polusi, ahli geologi menemukan sumur minyak, dan ahli
pertanian mengamati perkembangan tanaman. Satelit komunikasi membantu
mentransmisikan (memancarkan) siaran radio dan televisi ke seluruh
dunia. Satelit astronomi memberikan informasi ruang angkasa yang jauh
lebih akurat dan lengkap dibandingkankan sumber informasi di bumi.
a. Satelit Komunikasi
Digunakan untuk menunjang kelancaran komunikasi baik menggunakan
radio, telepon, maupun TV. Satelit ini juga digunakan untuk menyiarkan
informasiinformasi pendidikan, kesehatan, dan hiburan ke
seluruh permukaan Bumi sehingga dapat menjangkau
daerah-daerah terpencil. Ada dua macam satelit komunikasi, yaitu
satelit pemantul dan satelit pengulang. Satelit pemantul,
berfungsi sebagai pemantul (reflektor) bagi sinyal-sinyal mikro
dari stasiun pemancar Bumi. Satelit pengulang, berfungsi sebagai penguat
dan memantulkan kembali sinyal yang diterimanya. Satelit jenis ini
memiliki alat pemancar ulang yang dinamakan transponder. Contoh satelit
komunikasi adalah satelit Telstar, Sinkron, Palapa, Molniya, Intelsat,
dan lainlain.
No comments:
Post a Comment