-
Pengertian Ekstraksi
Ekstraksi merupakan suatu metoda pemisahan berdasarkan
kelarutan suatu zat yang tak saling campur. Metoda - metoda ekstraksi terdiri
dari maserasi, sokletasi,perkolasi serta refluks. Metoda yang digunakan untuk
bunga sependong hingga didapat ekstrak adalah metoda sokletasi. Sokletasi ini
menggunakan suatu pelarut yang mudah menguap dan dapat melarutkan senyawa
organic yang terdapat dalam bahan alam dalam suhu panas, dimana sample terpisah
dari pelarut, sample hanya dilewati oleh pelarut.Sample yang akan diekstraksi
dibagi menjadi 5 bagian dan dibungkus dengan kertas saring. Setiap bungkus
sample dilakukan ± 2 jam atau sampai warna pelarut seperti warna aslinya.
Pelarut yang digunakan adalah n-heksan. Saat penggantian bungkus sample tidak
dilakukannya penggantian pelarut atau penambahan pelarut. Ekstrak yang
diperoleh dari ekstraksi ini dievaporasi agar didapat ekstrak pekat. Proses
evaporasi bertujuan untuk menguapkan pelarut dari ekstrak sehingga didapat
ekstrak pekat. Dilakukan dalam keadaan vakum agar tidak ada senyawa yang keluar
atau masuk dari evaporator dan juga evaporator ini menggunakan pendingin balik.
Ektrak pekat yang diperoleh disimpan dalam vial.
Penyairan secara berkesinambungan,
dimana cairan penyari dipanaskan sehingga menguap, uap cairan akan
terkondensasi molekul-molekul cairan penyari oleh pendingin balik dengan turun
kedalam klonsong menyari simplisia dan selanjutnya masuk kembali kedalam labu
alas bulat setelah melewati pipa siphon, proses ini berlangsung hingga
penyarian zat aktif menjadi sempurna
Ekstraksi adalah proses pemisahan
suatu bahan dari campurannya, biasanya dengan menggunakan pelarut. Ekstraksi
dapat dilakukan dengan berbagai cara. Ekstraksi menggunakan pelarut didasarkan
pada kelarutan komponen terhadap komponen lain dalam campuran (Suyitno, 1989).
Shriner et al. (1980) menyatakan bahwa pelarut polar akan melarutkan solut yang
polar dan pelarut non polar akan melarutkan solut yang non polar atau disebut
dengan “like dissolve like”.
Ekstraksi adalah proses pemisahan
suatu zat berdasarkan perbedaan kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling
larut yang berbeda, biasanya air dan yang lainnya pelarut organik.Ekstraksi
yang dilakukan menggunakan metoda sokletasi, yakni sejennis ekstraksi dengan
pelarut organik yang dilakukan secara berulang ulang dan menjaga jumlah pelarut
relatif konstan dengan menggunakan alat soklet. Minyak nabati merupakan suatu
senyawa trigliserida dengan rantai karbon jenuh maupun tidak jenuh. Minyak
nabati umumnya larut dalam pelarut organik, seperti heksan dan benzen. Untuk
mendapatkan minyak nabati dari bahagian tumbuhannya, dapat dilakukan dengan
metoda sokletasi menggunakan pelarut yang sesuai.
Adapun prinsip sokletasi ini adalah
Penyaringan yang berulang ulang sehingga
hasil yang didapat sempurna dan pelarut yang digunakan relatif sedikit. Bila
penyaringan ini telah selesai, maka pelarutnya diuapkan kembali dan sisanya
adalah zat yang tersari. Metode sokletasi menggunakan suatu pelarut yang mudah
menguap dan dapat melarutkan senyawa organik yang terdapat pada bahan tersebut,
tapi tidak melarutkan zat padat yang tidak diinginkan.
Metoda
sokletasi seakan merupakan penggabungan antara metoda maserasi dan perkolasi.
Jika pada metoda pemisahan minyak astiri ( distilasi uap ), tidak dapat
digunakan dengan baik karena persentase senyawa yang akan digunakan atau yang
akan diisolasi cukup kecil atau tidak didapatkan pelarut yang diinginkan untuk
maserasi ataupun perkolasi ini, maka cara yang terbaik yang didapatkan untuk pemisahan
ini adalah sokletasi
Sokletasi
digunakan pada pelarut organik tertentu. Dengan cara pemanasan, sehingga uap
yang timbul setelah dingin secara kontunyu akan membasahi sampel, secara
teratur pelarut tersebut dimasukkan kembali kedalam labu dengan membawa senyawa
kimia yang akan diisolasi tersebut. Pelarut yang telah membawa senyawa kimia
pada labu distilasi yang diuapkan dengan rotary evaporator sehingga pelarut
tersebut dapat diangkat lagi bila suatu campuran organik berbentuk cair atau
padat
2 ditemui pada suatu zat padat, maka
dapat diekstrak dengan menggunakan pelarut
yang diinginkan.
Syarat syarat pelarut yang digunakan
dalam proses sokletasi :
1. Pelarut yang mudah menguap
Ex : heksan, eter, petroleum eter, metil klorida dan alkohol
2.Titik didih pelarut rendah.
Ex : heksan, eter, petroleum eter, metil klorida dan alkohol
2.Titik didih pelarut rendah.
3. Pelarut tidak melarutkan senyawa
yang diinginkan.
4. Pelarut terbaik untuk bahan yang
akan diekstraksi.
5. Pelarut tersebut akan terpisah
dengan cepat setelah pengocokan.
6. Sifat sesuai dengan senyawa yang
akan diisolasi, polar atau nonpolar.
7. Ekstraksi sinambung dengan
menggunakan alat soklet merupakan suatu prosedur ekstraksi kontituen kimia
tumbuhan dari jaringan tumbuhan yang telah dikeringkan. Ekstraksi dilakukan
dengan menggunakan secara berurutan pelarut – pelarut organik dengan kepolaran
yang semakin menigkat. Dimulai dengan pelarut heksana, eter, petroleum eter,
atau kloroform untuk memisahkan senyawa – senyawa trepenoid dan lipid – lipid,
kemudian dilanjutkan dengan alkohol dan etil asetat untuk memisahkan senyawa –
senyawa yang lebih polar. Walaupun demikian, cara ini seringkali tidak
menghasilkan pemisahan yang sempurna dari senyawa – senyawa yang diekstraksi.
Cara
menghentikan sokletasi adalah dengan menghentikan pemanasan yang sedang
berlangsung. Sebagai catatan, sampel yang digunakan dalam sokletasi harus
dihindarkan dari sinar matahari langsung. Jika sampai terkena sinar matahari,
senyawa dalam sampel akan berfotosintesis hingga terjadi penguraian atau
dekomposisi. Hal ini akan menimbulkan senyawa baru yang disebut senyawa
artefak, hingga dikatakan sampel tidak alami lagi. Alat sokletasi tidak boleh
lebih rendah dari
pipa kapiler, karena ada kemungkinan
saluran pipa dasar akan tersumbat. Juga tidak
boleh terlalu tinggi dari pipa
kapiler karena sampel tidak terendam seluruhnya.
Dibanding dengan cara terdahulu (
destilasi ), maka metoda sokletasi ini lebih
efisien, karena:
1. Pelarut organik dapat menarik
senyawa organik dalam bahan alam secara berulang kali.
2. Waktu yang digunakan lebih efisien.
3. Pelarut lebih sedikit dibandingkan dengan metoda maserasi atau perkolasi.
4. Pelarut tidak mengalami perubahan yang spesifik.
2. Waktu yang digunakan lebih efisien.
3. Pelarut lebih sedikit dibandingkan dengan metoda maserasi atau perkolasi.
4. Pelarut tidak mengalami perubahan yang spesifik.
Keunggulan sokletasi :
1. Sampel diekstraksi dengan
sempurna karena dilakukan berulang ulang.
2. Jumlah pelarut yang digunakan
sedikit.
3. Proses sokletasi berlangsung
cepat.
4. Jumlah sampel yang diperlukan
sedikit.
5. Pelarut organik dapat mengambil
senyawa organik dalam bahan berulang kali.
Kelemahan sokletasi :
1. Tidak baik dipakai untuk mengekstraksi
bahan bahan tumbuhan yang mudah rusak atau senyawa senyawa yang tidak tahan
panas karena akan terjadi penguraian.
2. Harus dilakukan identifikasi
setelah penyarian, dengan menggunakan
pereaksi meyer, Na, wagner, dan
reagen reagen lainnya.
3. Pelarut yang digunakan mempunyai
titik didih rendah, sehingga mudah
menguap.
No comments:
Post a Comment