Telah disebutkan bahwa gelombang bunyi merambat di dalam suatu medium.
Seorang ahli Fisika berkebangsaan Jerman, Otto von Guericke (1602–1806)
telah membuktikan bahwa gelombang bunyi merambat memerlukan medium.
Dalam percobaannya, Guericke memasukkan bel ke dalam tabung yang telah
divakumkan dengan cara memompa udaranya keluar tabung. Dia mendapatkan
bahwa ketika bel dimasukkan ke dalam tabung hampa, bunyi bel tidak dapat
terdengar. Hal ini membuktikan bahwa bel dapat terdengar jika ada udara
sebagai medium penghantar gelombang bunyi. Dapatkah bunyi merambat pada
zat cair?
Selain udara sebagai penghantar bunyi, zat cair (contohnya air) pun
dapat dijadikan medium untuk menghantarkan bunyi. Ikan lumba-lumba dapat
berkomunikasi dengan sesamanya menggunakan gelombang bunyi yang dapat
diterima sesamanya karena gelombang bunyi tersebut merambat di dalam
air. Perambatan bunyi di dalam air dapat kamu amati langsung ketika kamu
sedang menyelam di dalam air. Misalkan kamu dan temanmu secara
bersama-sama menyelam di dalam air. Kemudian, temanmu memukulkan batu di
dalam air, kamu dapat mendengar suara batu yang dipukul-pukulkan
temanmu tersebut. Selain pada udara dan zat cair, bunyi pun dapat
merambat di dalam zat padat. Jadi, bunyi tidak dapat merambat melalui
hampa udara (vakum).
Kamu dapat terdengar oleh temanmu dari kaleng yang dihubungkan dengan
benang karena gelombang bunyi dari pita suaramu diteruskan oleh benang.
Hal ini membuktikan bahwa gelombang bunyi dapat menjalar melalui zat
padat.
Syarat terjadi dan terdengarnya bunyi adalah sebagai berikut.
- Ada sumber bunyi (benda yang bergetar).
- Ada medium (zat antara untuk merambatnya bunyi).
- Ada penerima bunyi yang berada di dekat atau dalam jangkauan sumber bunyi.
No comments:
Post a Comment