Jika sebuah kendaraan berat (misalnya truk) melintas cukup dekat dengan
rumahmu, kamu dapat merasakan lantai dan kaca rumahmu terasa bergetar.
Atau, ketika ada halilintar, kaca rumahmu terasa bergetar. Mengapa ini
terjadi?
Contoh-contoh kejadian sehari-hari di atas merupakan peristiwa resonansi
bunyi. Ketika garputala bergetar, getaran tersebut mampu mengusik udara
di sekelilingnya sehingga menimbulkan bunyi. Getaran ini diteruskan
oleh partikel-partikel udara sehingga garputala lain yang mempunyai
frekuensi sama dan jaraknya berdekatan akan bergetar dan menimbulkan
gelombang bunyi pula. Garputala yang mempunyai frekuensi berbeda tidak
akan terpengaruh oleh getaran gelombang bunyi ini. Oleh karena itu
garputala yang mempunyai frekuensi berbeda tidak akan bergetar.
Jadi, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa jika sebuah benda bergetar,
benda lain yang mempunyai frekuensi sama dan berada dalam daerah
rambatan getaran benda tersebut akan bergetar. Peristiwa ini disebut
sebagai resonansi.
Sebagian alat musik seperti gitar memanfaatkan peristiwa resonansi ini
untuk menghasilkan suara yang lebih nyaring. Gitar biasanya mempunyai
sebuah kotak udara. Partikel-partikel udara di dalam kotak udara ini
akan ikut bergetar ketika senar gitar dipetik. Udara di dalam kotak
gitar beresonansi dengan kawat yang bergetar. Hal ini dapat diamati jika
senar gitar dibentangkan dan dipetik jauh dari lubang gitar, suara
senar ini tidak akan nyaring seperti ketika dipetik di dekat kotak
udara.
Resonansi, selain membawa manfaat juga menimbulkan kerugian. Kerugian
akibat resonansi antara lain adalah ketika terjadi gempa, bumi bergetar
dan getaran ini diteruskan ke segala arah. Getaran bumi dapat
diakibatkan oleh peristiwa-peristiwa yang terjadi di perut bumi,
misalnya terjadinya dislokasi di dalam perut bumi sehingga bumi bergetar
yang dapat kita rasakan sebagai gempa. Jika getaran gempa ini sampai ke
permukaan dan sampai di pemukiman, gedung-gedung yang ada di permukaan
bumi akan bergetar. Jika frekuensi getaran gempa sangat besar dan
getaran gedung-gedung ini melebihi frekuensi alamiahnya, gedung-gedung
ini akan roboh.
Selain gempa bumi, angin juga dapat membuat sebuah jembatan bergetar dan
jika getarannya melebihi frekuensi alamiahnya, jembatan tersebut akan
roboh.
No comments:
Post a Comment